Nationalgeographic.co.id – Menurut penelitian terbaru, hewan laut yang lebih besar–termasuk ikan kod dan haddock–akan punah atau menyusut saat kenaikan suhu mengurangi kadar oksigen di laut.
Studi yang dilakukan berdasarkan analisis krustasea di Antartika ini mendukung teori sebelumnya yang mengatakan bahwa hewan-hewan laut yang berukuran besar lebih rentan terhadap perubahan iklim. Diperkirakan jumlah spesies hewan akan menyusut hingga seperempatnya pada 2050.
Baca Juga: ‘Skenario 2050’, Prediksi Peneliti Tentang Kepunahan Manusia dalam 30 Tahun Mendatang
Profesor John Spicer, ahli zoologi laut dari University of Plymouth yang terlibat dalam penelitian ini, mengaku telah menghabiskan lebih dari 30 tahun untuk mempelajari dampak perubahan iklim pada organisme di lautan.
Ia mengatakan: “Dalam 50 tahun terakhir, kadar oksigen di laut kita telah menurun sebanyak 2-5%. Ini berpengaruh pada fungsi hidup spesies yang tinggal di sana.
Jika tidak beradaptasi, invertebrata laut yang berukuran besar akan mengalami penyusutan atau bahkan punah. Dampaknya kemudian menyebar pada ekosistem laut yang terlibat dengan mereka,” papar Spicer.
Studi yang dipublikasikan pada jurnal Philosophical Transactions of the Royal Society B ini, meneliti empat jenis krustasea yang dikenal sebagai amphipoda yang jumlahnya melimpah di lepas pantai semenanjung Antartika Barat.
Hasilnya menunjukkan bahwa spesies besar menderita gangguan pernapasan akibat berkurangnya oksigen. Efeknya lebih parah dibanding hewan laut yang lebih kecil.
Hasil studi juga menemukan bukti ‘inovasi evolusioner’ seperti perkembangan pigmen yang meningkatkan kapasitas darah pengangkut oksigen.
“Penelitian kami memang menunjukkan bahwa beberapa spesies telah mengembangkan mekanisme yang membantu mereka mengurangi dampak penurunan kadar oksigen. Meski begitu, sangat mustahil untuk menggantungkan harapan kita hanya pada ‘evolusi penyelamat’ seperti itu,” jelas Spicer.
“Faktanya, banyak spesies besar yang akan menjadi korban dari pemanasan global yang membuat laut menjadi miskin oksigen,” imbuhnya.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Kolam Air Tawar Raksasa di Bawah Laut Samudra Atlantik
Penelitan sebelumnya juga menemukan fakta bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan populasi ikan kod punah dan tergantikan dengan spesies lain seperti cumi-cumi, sarden, ikan kembung dan red mullet.
Sejauh ini, kenaikan suhu laut telah mengurangi stok ikan global hingga 5%. Sementara itu, di wilayah penangkapan ikan utama seperti Laut Utara, jumlahnya menurun hingga 35%.
Source | : | The Independent |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR