Nationalgeographic.co.id – Pisang diketahui akan mengalami kepunahan akibat beberapa faktor seperti perubahan iklim, serangan serangga, kualitas tanah yang buruk serta patogen tanaman.
Subkelompok pisang yang paling populer, yaitu pisang Cavendish, sedang berada dalam ancaman kepunahan. Ini mungkin akan mengubah pola makan manusia.
Nicolas Roux, ilmuwan dari Bioversity International sekaligus pemimpin organisasi genetika pisang, mengatakan: “Di negara-negara Barat, kebanyakan jenis pisang yang mereka makan adalah Cavendish.”
Sebenarnya ada ribuan jenis pisang di dunia, tapi itu bisa sangat berbeda dari varietas Cavendish yang populer. Pisang Cavendish adalah satu dari beberapa kelompok buah yang memang dikembangbiakkan untuk komersialisasi.
Sekitar 17 juta ton pisang diekspor setiap tahunnya dan kebanyakan adalah Cavendish.
Baca Juga: Bahaya Anak Obesitas, Begini Cara Mengatur Pola Makan Anak Obesitas
Pada 1990-an, strain baru dari jamur tanah, fusarium wilt, mulai menyerang pisang Cavendish. Ini membuat para ilmuwan khawatir akan masa depan mereka.
Jamur yang tidak dapat dibunuh oleh fungisida tersebut, masuk ke batang pisang, memotong pasokan air tanaman dan akhirnya membunuhnya.
Masalah lain dari Cavendish adalah karena mereka dikembangkan secara aseksual. Jadi, pada dasarnya, mereka semua adalah kloning satu sama lain. Jika ada penyakit yang membunuh satu pisang Cavendish, maka itu bisa membuat mereka semua mati.
Ada juga jamur baru bernama black sigatoka yang baru muncul. Ia menyebar melalui udara dan dibantu oleh perubahan iklim. Sebab, cuaca yang lebih hangat membuat jamur dapat berkembang dengan baik.
Baca Juga: Bukan Perokok Tapi Terkena Kanker Paru? Tiga Faktor Ini Penyebabnya
Fusarium wilt sendiri sudah menyerang beberapa perkebunan pisang di India, Tiongkok, Taiwan, beberapa wilayah Australia dan Afrika Timur.
Banyak ilmuwan khawatir penyakit tersebut dapat menyebar ke beberapa perkebunan pengekspor pisang utama di Amerika Selatan, seperti Ekuador.
Jika ingin menyelamatkan pisang yang ada saat ini, salah satu cara yang bisa dilakukan mungkin mengubah cara menanamnya. Misalnya, dengan beralih ke pertanian yang lebih kecil serta menumbuhkan keanekaragaman tanaman. Namun, itu bisa membuat harga pisang naik dan rasanya sedikit berbeda.
Source | : | New York Post |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR