Nationalgeographic.co.id – Bisakah 2019 menjadi tahun di mana manusia berhasil membuka portal ke dimensi lain yang mencerminkan dunia kita sendiri?
Para ilmuwan di Ridge National Laboratory berharap demikian. Mereka telah menyelesaikan pembangunan gedung serta melengkapi peralatan yang akan digunakan untuk eksperimen dunia paralel–sebuah semesta lain yang disebut-sebut mirip dengan kehidupan yang kita jalani saat ini.
Proyek tersebut disampaikan oleh Leah Broussard, fisikawan yang terlibat, dalam sebuah wawancara dengan NBC, pekan lalu. Ia mengatakan sedang berusaha mengungkap “dunia bayangan tersembunyi yang aneh” bersama dengan timnya.
Baca Juga: Manakah Indra Manusia yang Paling Baik? Berikut Jawaban Peneliti
Penemuan dunia tersembunyi ini mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah dari serial televisi Strangers Things. Namun, gagasan tersebut telah berulang kali disampaikan oleh para fisikawan untuk menjelaskan hal-hal yang tidak normal. Sayangnya, belum ada bukti kuat yang muncul.
Gagasan tentang dunia paralel muncul pada 1990-an ketika para fisikawan sedang mengukur waktu yang diperlukan partikel neutron untuk terurai menjadi proton begitu dikeluarkan dari inti atom.
Dua eksperiman terpisah memperlihatkan neutron terurai pada tingkat yang berbeda–tidak membusuk dan menjadi proton pada level yang sama.
Yang pertama, neutron bebas tertangkap oleh medan magnet dan ‘digiring’ ke dalam perangkap botol laboratorium. Sementara yang lainnya terdeteksi oleh penampakan partikel proton berikutnya dari aliran reaktor nuklir.
Hasilnya menunjukkan bahwa partikel-partikel yang ditembakkan dari aliran reaktor nuklir bertahan sekitar 14 menit dan 48 detik. Angka ini sembilan detik lebih lama daripada yang berasal dari perangkap botol.
Tampaknya memang perbedaan yang kecil, tapi itu membingungkan para ilmuwan.
Eksperimen itu dianggap memberikan informasi mengenai keberadaan dunia paralel: bahwa ada dua masa hidup neutron yang terpisah. Bisa jadi 1% neutron melintasi kesenjangan antara realitas kita dan dunia paralel sebelum menyebrang kembali dan kemudian memancarkan proton yang terdeteksi.
Source | : | The Independent |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR