Pagi itu dr. Medi bercerita tentang adanya Telemedicine di RSUD Natuna. Bentuknya berupa seperangkat komputer dan monitor, yang dari monitor tersebut para dokter bisa berkonsultasi dengan dokter lain yang berada di luar Natuna, misalnya ke rumah sakit yang ada di Batam yang juga menggunakan Telemedicine. Perangkat tersebut membutuhkan jaringan yang stabil. Di RSUD Natuna, telah terpasang wifi gratis berkecepatan 140 Mbps untuk digunakan oleh pihak rumah sakit maupun para pengunjung.
Selain untuk menggunakan Telemedicine, akses internet yang terdapat di rumah sakit juga digunakan untuk keaktifan website resmi rsud.natunakab.go.id dan lama Facebook resmi RSUD Natuna.
Dari sana, para pengunjung dapat memberikan kritik dan saran kepada pihak rumah sakit. RSUD Natuna juga mempunyai siaran interaktif dengan masyarakat Natuna berupa siaran radio. Siaran tersebut bahkan bisa diakses dengan cara sreaming di saluran RRI kabupaten Natuna setiap hari Selasa pukul 7.30 WIB sampai pukul 9.00 WIB. Di siaran interaktif tersebut, masyarakat dapat menyampaikan keluhan dan berkomunikasi dengan dokter berkompeten yang siap membantu.
Baca Juga: Indonesia Merdeka Sinyal 2020, Pemerataan Akses Telekomunikasi dan Informasi Segera Terwujud
Kami juga bertemu dengan masyarakat yang sedang berobat, namanya adalah Effendi, berusia 40 tahun. Effendi rutin mengantarkan istrinya berobat ke RSUD Natuna untuk mengobati penyakit Glaukoma istrinya. Setelah melakukan operasi sebanyak dua kali, puji syukur kini keadaan istrinya sudah pulih.
Effendi mengaku puas dengan pelayanan pihak rumah sakit. RSUD Natuna memiliki Indeks Kepuasan Masyarakat yang cukup tinggi. Dari 380 responden yang menilai, terdiri mulai dari pendidikan sekolah dasar hingga Magister, RSUD Natuna mendapat nilai 83 per 100.
RSUD Natuna saat ini telah merencanakan membuat suatu pengembangan aplikasi kesehatan, sehingga masyarakat kepualauan Natuna dapat mendaftar di rumah sakit secara daring. Dengan aplikasi tersebut, masyarakat dapat mengetahui jadwal untuk berobat sehingga tidak perlu menunggu di rumah sakit.
“Aplikasi ini sudah kami rencanakan sejak lama namun terkendala jaringan internet tang sat itu belum bagus,” ujar dr. Medi. “Dengan keadaan internet yang sudah lebih baik sejak dibangunnya Palapa Ring Barat, kami akan segera mewujudkun rencana aplikasi tersebut.”
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR