Nationalgeographic.co.id - Smartphone menjadi hal yang sangat membantu kelangsungan hidup manusia. Berkomunikasi, bekerja, bermain semua bisa dilakukan dengan gawai. Menurut survei dari Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII), sebanyak 98,2 persen pengguna smartphone menghabiskan waktu rata-rata 7 jam dalam sehari.
Penelitian terbaru menemukan bahwa menggunakan smartphone secara berlebihan setiap harinya dapat menyebabkan perbedaan pada struktur otak kita.
Baca Juga: Studi: Media Sosial Ternyata Berpengaruh Pada Pola Makan Kita
Dilansir dari IFL Science, para peneliti dari Heidelberg University Jerman merasa perlu untuk melakukan penelitian ini mengingat penggunaan smartphone yang meluas dan meningkat. Studi mereka mempertanyakan efek negatif smartphone.
Para peneliti melakukan pindai MRI pada otak 22 partisipan yang kecanduan smartphone dan 26 orang yang tidak. Mereka semua berusia 18 hingga 30, dan tidak memiliki riwayat penyakit neurologis, kondisi medis yang parah, atau gangguan mental lainnya. Scan otak secara khusus mendeteksi perbedaan volume materi abu-abu pada mereka yang kecanduan smartphone dan yang tidak.
Hasilnya menunjukkan bahwa kecanduan smartphone memengaruhi jumlah ‘materi abu-abu’ di bagian otak tertentu, termasuk insula dan korteks temporal. Orang yang menggunakan smartphone dengan tidak tepat juga dinilai mengurangi kinerja pada korteks cingulate anterior, wilayah otak yang dapat memprediksi berbagai perilaku dan proses kognitif.
Materi abu-abu merupakan lapisan terluar otak yang berperan penting dalam memori, perhatian, pikiran, bahasa, dan alam sadar. Insula adalah daerah kecil pada bagian dalam otak yang berperan dalam ranah kesadaran diri, pemrosesan rasa sakit, dan kecanduan. Sementara korteks temporal berperan dalam ranah bahasa pendengaran dan pemahaman bicara.
Baca Juga: Kenali Faktor-faktor yang Mengganggu Kesehatan Generasi Milenial
Peneliti mengatakan, masih perlu studi lebih lanjut untuk memastikan apakah perubahan di otak muncul karena penggunaan smartphone atau dipicu oleh kondisi kesehatan mental lainnya.
Meski begitu, penelitian ini setidaknya menunjukkan bukti bahwa smartphone dan media sosial memang memiliki pengaruh pada perilaku dan otak kita.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Aditya Driantama H |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR