Para ilmuwan meneliti dari 15 meteorit yang berbeda menggunakan teknik spektroskopi gelombang mikro untuk mendeteksi jejak superkonduktivitas pada sampel. Hasilnya sifat konduksi super tersebut ada pada dua meteorit, yakni meteorit besi Mundrabilla yang ditemukan di Australia tahun 1911, dan meteorit ureilite langka GRA 95205 di Antartika yang ditemukan 25 tahun yang lalu.
"Pengukuran dan analisis ini mengidentifikasi kemungkinan berbentuk campuran timbal, indium, dan timah." terang Wampler.
Dalam laporan yang dipublikasikan di PNAS, para ilmuwan mengklaim bahwa penemuan ini adalah pertama kalinya terdapat sampel superkonduktor di meteorit.
“Secara khusus, partikel superkonduktor dapat mempertahankan ikatan listrik arus mikroskopis yang dihasilkan oleh medan transien dan berkontribusi pada medan magnet terdekat," tulis para tim peneliti.
Dalam pernyataan mereka, penemuan materi superkonduktor dalam dua meteorit terpisah mengindikasikan bahwa terdapat kemungkinan besar superkonduktor ada di lingkup astronomi yang berada di luar angkasa.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR