Nationalgeographic.co.id – Sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di perkotaan tapi memiliki akses ke ruang terbuka hijau, memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi dan gangguan perilaku yang rendah.
Dilansir dari The Independent, menurut sekelompok peneliti dari Hasselt Univerity dan Ghent University, area hijau di perkotaan menciptakan “perubahan pada IQ populasi” dan anak-anak memiliki hasil yang lebih baik.
Meski beberapa studi sebelumnya telah mengaitkan hasil positif ruang terbuka hijau bagi perkembangan anak, tapi ini merupakan studi pertama yang meneliti hubungannya dengan IQ.
Baca Juga: Kesehatan Mental Anak Muda dan Kelompok Minoritas Menurun Selama Pandemi
Para ilmuwan mempelajari lebih dari 700 anak berusia 8-15 tahun dan menemukan bahwa peningkatan 3,3% ruang hijau dengan radius 3 kilometer dari tempat tinggal mereka, berkaitan dengan IQ yang lebih tinggi 2,6 poin.
Lebih lanjut, kedekatan jarak dengan area hijau ini juga berkaitan dengan penurunan “perilaku bermasalah” pada anak, seperti agresi dan mencari perhatian.
Tim peneliti mengatakan, asosiasi tersebut konsisten di berbagai kelompok sosial.
“Studi kami menunjukkan bahwa perencanaan kota hijau penting untuk menciptakan lingkungan optimal bagi perkembangan anak,” kata Esmée Bijens, pemimpin peneliti dari UHasselt and UGhent.
“Hasilnya tidak bias dengan latar belakang sosial ekonomi para peserta. Hubungan antara ruang hijau dan kecerdasan ditemukan pada anak-anak dari orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi maupun rendah,” imbuhnya.
Studi tersebut mencatat bahwa ruang hijau, seperti taman, area berumput, kebun atau wilayah dengan pepohonan, memberikan manfaat lingkungan dengan mengurangi polusi udara dan suara.
Baca Juga: Bagaimana Game Seluler Bisa Membantu Menyelamatkan Planet Ini?
Polusi udara dan suara sendiri telah dikaitkan dengan penurunan kognitif. Oleh sebab itu, dilihat dari perspektif kesehatan, ruang hijau terbuka mendorong aktivitas fisik dan mengurangi stres.
“Selain mempromosikan aktivitas fisik, ruang hijau di lingkungan hidup juga dapat meningkatkan kontak sosial. Ia juga berkaitan dengan gejala depresi, kecemasan, dan stres yang jauh lebih rendah,”
Para ilmuwan menggunakan pemetaan satelit untuk mengetahui tempat tinggal peserta penelitian dan jaraknya dari ruang terbuka hijau. Pemodelan komputer yang digunakan tim peneliti juga menyesuaikan dengan "faktor pembaur potensial", meliputi kelamin, usia, pendidikan orang tua, dan pendapatan rumah tangga di lingkungan sekitar.
Studi dipublikasikan pada jurnal Plos Medicine.
Source | : | The Independent |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR