Nationalgeographic.co.id - Kisah tentang “Segitiga Bermuda” sudah ada sejak 56 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1964.
Nama ini pertama kali digunakan oleh penulis dari Amerika, Vincent Gaddis, di majalah Argosy untuk menggambarkan sebuah kawasan di Lautan Atlantik, di lepas pantai Florida, yang berbentuk segitiga.
Baca Juga: Peneliti: Mimpi Merupakan Kelanjutan dari Kehidupan Dunia Nyata
Area ini juga sering disebut sebagai “Segitiga Setan” dan sering dibahas dalam ribuan film, buku, dan dokumenter sepanjang beberapa dekade.
Lalu, apa yang menarik perhatian dari Segitiga Bermuda?
Ketertarikan akan Segitiga Bermuda bermula dari serangkaian kejadian menghilangnya kapal laut dan pesawat yang tidak dapat dijelaskan.
Tahun 1945, sebanyak 5 pesawat Angkatan Laut Amerikan Serikat (AS) dan 14 orang dilaporkan hilang di area tersebut saat sedang melakukan latihan rutin.
Saat itu, sempat terdengar suara kapten pesawat, Letnan Charles Taylor, di radio mengatakan:
Kami memasuki air putih, ada yang tidak beres. Kami tidak tahu lokasi kami di mana, airnya hijau, bukan putih.
Angkatan Laut AS melakukan investigasi dan akhirnya melaporkan insiden tersebut “penyebab tidak diketahui.”
Sejak kejadian tersebut sampai tahun 1980-an, sebanyak 25 pesawat kecil hilang saat melewati Segitiga Bermuda. Mereka tidak pernah terlihat lagi dan tidak ada puing yang pernah ditemukan.
Alhasil, cerita ini menarik perhatian publik.
Beberapa orang memberikan berbagai penjelasan berlebihan bahwa ada kekuatan paranormal atau supranatural.
Source | : | The Conversation Indonesia |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR