Ada juga yang mengaitkan alien atau mahkluk gaib yang tinggal di kota bawah laut yang hilang Atlantis dengan kejadian tragis tersebut.
Fakta bahwa hasil laporan resmi menyebutkan “penyebab yang tidak diketahui” semakin menambah ketertarikan.
Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, kita harus bertanya diri sendiri: jika kita tidak tahu apa yang menjadi penyebab atas suatu hal atau jika suatu hal terlihat misterius, apakah kita harus mencari jawaban dari sisi paranormal (seperti hantu/roh) atau supranatural (sihir/keajaiban)?
Bagi beberapa orang akan melakukan itu. Mereka merasa penjelasan itu yang menarik. Inilah yang terjadi selama beberapa dekade pada insiden di Segitiga Bermuda.
Akan tetapi, ketika kita mencoba mempelajari tentang peristiwa ini dan tidak langsung mengambil kesimpulan, penyebabnya terlihat lebih sederhana.
Kita ambil contoh hilangnya Charles Taylor dan 5 pesawat yang kemudian diselidiki oleh Angkatan Laut AS.
Investigasi tersebut menemukan bahwa saat mulai gelap dan cuaca berubah, Taylor membawa pesawat menuju lokasi yang salah.
Taylor juga mempunyai pengalaman hilang saat terbang. Dia telah 2 kali diselamatkan di Laut Pasifik. Angkatan Laut sendiri sudah memahami apa yang sebenarnya terjadi bahkan sebelum kejadian menghilang.
Namun, insiden itu akhirnya disimpulkan sebagai “tidak diketahui penyebabnya” karena ibu Taylor, yang tidak ingin menyalahkan putranya atas apa yang terjadi, bersikeras bahwa jika Angkatan Laut tidak bisa menemukan bangkai pesawat, maka mereka tidak bisa menentukan apa yang sebenarnya yang terjadi.
Tidak ingin menyalahkan Taylor atas tragedi tersebut, Angkatan Laut pun setuju dengan alasan tersebut.
Sebagian besar pilot dalam insiden tersebut masih dalam pelatihan.
Artinya, mereka tidak mengetahui bagaimana menggunakan semua kendali dalam pesawat selama terbang di malam hari atau cuaca buruk dengan baik.
Source | : | The Conversation Indonesia |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR