Tidak hanya itu, pesawat yang sedang diterbangkan juga diketahui akan tenggelam dalam waktu setidaknya 45 detik jika mereka mendarat di air.
Dan, apabila pesawat tenggelam di lautan luas (meskipun kejadian ini sangat langka dewasa ini), seringkali tidak akan ditemukan lagi.
Ini benar adanya bahkan sampai saat ini, meskipun ada peningkatan teknologi pesawat dan metode pencarian-penyelamatan.
Misalnya, hanya ada sejumlah puing kecil dari pesawat Malaysia Airlines MH370, yang hilang pada tahun 2014, bisa ditemukan.
Saat ini, pesawat besar sering melintasi Segitiga Bermuda dan tidak ada yang menghilang.
Kita pun bisa melacak penerbangan di area tersebut langsung secara daring.
Faktanya, dari pertengahan 1940 hingga 1980a-n, lebih banyak pesawat kecil yang jatuh di daratan AS dibandingkan di Segitiga Bermuda. Namun, karena mereka jatuh di daratan dan puing-puing pesawat bisa ditemukan maka tidak dianggap misterius.
Lebih lanjut, jumlah kapal dan pesawat yang dilaporkan hilang di kawasan Segitiga Bermuda tidak jauh lebih besar dibandingkan di area laut lain.
Terkadang, ketika sebuah peristiwa sulit dijelaskan, kita akan lebih tergoda untuk mengatakan disebabkan oleh aktivitas paranormal atau supranatural.
Baca Juga: Mengapa Bom Nuklir Menyebabkan Terbentuknya Awan Jamur?
Tapi, jika 1.000 pesawat terbang melalui Segitiga Bermuda dan kita bisa menjelaskan apa yang terjadi pada 990 pesawat, apakah 10 yang lain harus kita sebut sebagai kasus supranatural? Tidak.
Hal yang dapat kita katakan adalah kita tidak mengetahui secara pasti apa yang terjadi dan kita harus mencoba untuk mempelajarinya lebih lanjut. Kadang, ketika kita belajar lebih lagi, misteri tersebut akan terungkap.
Penulis: Shane Satterley, PhD Candidate, Griffith University
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.
Source | : | The Conversation Indonesia |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR