Register | Login
  • Berita
    • Sains & Teknologi
    • Sosial
    • Budaya
    • Arkeologi
    • Sejarah
    • Alam
    • Lingkungan
    • Kesehatan
    • Antariksa
    • Travel
  • Foto Lepas
  • Majalah
    • Feature
    • Feature Ekstra
    • Foto Feature
    • Foto Imaji
    • Foto Kilas Balik
    • Foto Di Balik Layar
  • Indonesia 360
    • Jelajah Inspirasi Pendidikan Negeri
    • Jelajah Pulau Samosir dan Danau Toba
    • Teroka Wajah Ibu Kota
    • Kelana di Timur Pulau Jawa
    • Jelajah Karst Sangkulirang Mangkalihat
    • Pesona Alam dan Budaya Kepulauan Togean
    • Menyelami Teluk Cenderawasih
  • Jurnal Xplorasi
  • Home
  • SOSIAL
Brandstory
Konten Ini Merupakan Kerjasama NGI dengan Pertamina

Kisah Garuda Rinjani, Kaum Difabel dari Mataram yang Berdikari

Yussy Maulia - Kamis, 10 Desember 2020 | 12:57 WIB
Komunitas difabel Garuda Rinjani di Kota Mataram, Lombok
Komunitas difabel Garuda Rinjani di Kota Mataram, Lombok

Nationalgeographic.co.id – Terlepas dari identitasnya sebagai sentra wisata di Pulau Lombok, Kota Mataram tidak jauh berbeda dengan kebanyakan ibu kota di dunia.

Jika menelisik ke daerah permukimannya, dinamika kehidupan dan sejumlah persoalan sosial penduduknya juga dapat ditemukan.

Menelusur Kota Tua Ampenan, salah satu kecamatan di Mataram yang lokasinya paling dekat dengan Pantai Senggigi, dapat ditemukan sebuah gang sempit yang menjadi saksi jatuh bangunnya warga penyandang disabilitas menyambung kehidupan.

Sebagai warga minoritas, tidak mudah bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menggerakkan ekonomi rumah tangga.

Baca Juga: Desanya Tak Lagi Membara, Warga Sei Pakning Dulang Berkah Wangi dari Lahan Gambut

Di gang sempit tersebut berdiri sebuah pondok milik Yayasan Garuda Rinjani yang menjadi pusat aktivitas mereka.

Alunan irama dangdut menyambut tim National Geographic Indonesia saat berkunjung ke sana, Minggu (20/11/2020).

Sebanyak 10 orang yang tengah bekerja di pondok tersebut ditemani alunan irama tersebut. Mereka bekerja bersama membuat sapu dan kemoceng sembari bercengkrama.

Tangan-tangan terampil mereka merangkai lidi dan bulu-bulu ayam yang jadi bahan pembuatnya. Keterampilan tersebut membuat orang-orang tidak menyangka bahwa mereka memiliki keterbatasan fisik.

Di sekitar mereka berserakan berbagai perkakas dan beberapa alat bantu jalan berupa tongkat kruk. 

  • 1/
  • 2/
  • 3/
  • Show all

Video Pilihan

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
PERTAMINA
  • Pertamina

  • Garuda Rinjani

  • Penyandang disabilitas Mataram

Penulis : 1
Editor : Sheila Respati

KOMENTAR

Popular

J0313-1806, Lubang Hitam Raksasa Terjauh yang Baru Ditemukan
Antariksa J0313-1806, Lubang Hitam Raksasa Terjauh yang Baru Ditemukan

Tag Popular

#peta Dunia

#mutasi Genetik

#tana Toraja

#freemason

#bumi Datar

#gempa Manokwari

#kerusakan Alam Akibat Ulah Manusia

#perubahan Iklim

#manfaat Daun Patikan Kebo

#titanic

GridNetwork

Beauty Date | Bobo | Bolanas | Bolasport | BolaStylo | Cerdas Belanja | CewekBanget | Fotokita | Grid Fame | Grid Games | Grid Health | Grid Hot | Grid Motor | Grid Pop | Grid Star | Grid.ID | Gridoto | Hai | HIts | Hype | iDEA | Info Komputer | Intisari | Jip.co.id | Juara | Kids | Kitchenesia | MakeMac | Motorplus | Nakita | National Geographic | Nextren | Nova | Otofemale | Otomania.com | Otomotifnet.com | Otorace | Otoseken | Parapuan | Sajian Sedap | Sosok | Sportfeat | Stylo | Suar | SuperBall | Video | Wiken | Gridstore.id | Gridvoice | GRID Story Factory | Gramedia.com | Gramedia Digital | KG Media

Hak Cipta © Nationalgeographic.CO.ID 2021 About Us | Editorial | Management | Privacy | Pedoman Media Siber | Contact Us