Persepsi yang keliru dari otak kita ini diilustrasikan dengan baik pula oleh ilusi Ponzo. Dalam ilusi ini, dua objek yang identik tampak memiliki ukuran yang sangat berbeda berdasarkan petunjuk visual yang diberikan oleh lingkungannya.
Masalahnya, menurut hipotesis jarak semu, yang oleh psikolog Don McCready disebut "populer tetapi tidak memadai", bulan di ufuk seharusnya tampak lebih besar dan lebih jauh. Namun ketika orang-orang ditanyai soal seberapa jauh bulan itu menurut anggapan mereka, mereka mengatakan bahwa bulan di ufuk itu tampak lebih besar dan lebih dekat. Jadi, teori ini tidak sepenuhnya berhasil menjawab misteri tersebut.
Semesta Teori
Teori lain, yang disebut sebagai hipotesis ukuran relatif, menunjukkan bahwa akar ilusi optik ini tergantung pada ukuran objek di latar depan bulan. Tanpa rumah, gunung, atau pepohonan, bulatan bulan tidak akan tampak sebesar itu. Teori ini mirip dengan ilusi Ebbinghaus yang terkenal, yang menunjukkan bahwa dua objek identik dapat tampak sangat berbeda ukurannya tergantung pada apa yang mengelilinginya.
Teori yang lebih baru bahkan menunjukkan bahwa penglihatan binokular bisa menjadi penyebabnya. Penglihatan binokular adalah penglihatan di mana kedua mata digunakan bersama-sama. Otak kita mencoba untuk mengimbangi posisi bulan yang dipersepsikan berada di depan langit yang datar dan jauh dengan mengubah ukuran bulan.
Namun begitu, hingga kini belum ada kesepakatan bersama mengenai penjelasan yang benar di balik ilusi bulan in. “Meski sudah ada buku-buku tertulis dan ratusan artikel tentang topik itu, masalah itu belum terselesaikan sepenuhnya,” kata Claus-Christian Carbon, psikolog dari University of Bamberg di Jerman, yang juga mempelajari ilusi bulan menggunakan model di planetarium.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR