Nationalgeographic.co.id— "Orca-orca itu punya rencana. Ini sekilas tentang kehidupan predator puncak samudra," kata ilmuwan kelautan Kristy Brown. Dia menyimpulkan bagaimana 70 paus orca memburu dan membunuh paus biru di lepas pantai selatan Australia Barat selama beberapa jam pada pertengahan Maret silam.
Ini adalah salah satu dari beberapa kali aksi predasi orca di lautan yang pernah terekam kamera. Dalam aksi kali ini, beberapa kelompok orca bergabung untuk menjatuhkan paus biru remaja di Bremer Canyon, bagian laut yang berjarak sekitar 50 kilometer dari lepas pantai.
"Kami melihat alam dalam segala kemuliaannya, yang kejam dan indah," tulis Brown dalam sebuah blognya tentang kejadian tersebut, sebagaimana dilansir ABC.net.au. Momen itu secara kebetulan disaksikan oleh para ilmuwan dan turis di atas kapal wisata Naturaliste Charters Bremer.
Pemburuan serupa juga pernah terjadi pada tahun 2019. Momen tersebut diyakini sebagai pertama kalinya paus orca atau paus pemburu difilmkan sedang menyerang paus biru kerdil (pygmy blue whale).
Adapun momen penyerangan 70 paus orca pada seekor paus biru remaja di Australia baru-baru ini diyakini merupakan serangan ketiga spesies tersebut yang diketahui di dunia hingga kini.
Baca Juga: Paus yang Terdampar di Florida Ternyata Spesies Baru Terancam Punah
Saat itu kapal wisata Naturaliste Charters Bremer memang sedang mengadakan tur ke Bremer Canyon pada pagi hari. Lokasi ini merupakan hotspot kehidupan untuk orca, cumi-cumi raksasa, hiu, dan burung laut.
Brown mengatakan orca-orca itu tersebar tetapi melonjak-lonjak mengarungi lautan, tanda mereka sedang berburu atau siap berburu.
"Hewan-hewan itu meledak dengan marah, lalu tiba-tiba melambat dan saat itulah kami melihatnya. Itu ada seekor paus biru," tulisnya di blog.
Paus baru itu panjangnya sekitar 16 meter dan berusaha melawan paus-paus orca yang jumlahnya terus bertambah. "Paus biru itu benar-benar dikelilingi oleh orca-orca saat berenang," katanya.
Brown mengatakan orca-orca dengan kejam merencanakan pembunuhan itu. Itu bukanlah sebuah pembunuhan cepat, tetapi memakan waktu beberapa jam.
"Ini strategis, bijaksana, kolaboratif, sabar, gigih menjatuhkan paus biru yang gagah," tulisnya.
"Paus biru ingin keluar, ingin berenang menjauh, dan berusaha keras." Namun ia gagal.
Baca Juga: Kerangka Lengkap “Binatang Gila” dari Benua Kuno Gondwana Ditemukan
Orca jantan, yang terbesar di dalam kelompoknya, memimpin serangan dengan sekitar 50 hingga 70 orca terlibat.
"Prosesnya bersifat siklus. Beberapa orca berada di atas hewan (paus biru) itu, berdesak-desakan dengannya dan berenang dengan cepat, di samping dan di bawahnya, sementara yang lain turun dari pengejaran untuk beristirahat di belakang kami dan berlayar di sepanjang dan di samping perburuan," tulis Brown.
Orca-orca itu mendorong paus biru ke atas landas kontinen yang lebih dangkal, dari air sedalam 1.000 meter menjadi air sedalam 80 meter, menghambat pelariannya.
"Ini adalah strategi mereka, dan mereka semua sepertinya mengetahuinya," katanya.
"Perburuan berlanjut selama berjam-jam, melelahkan dan kacau, kami mengikuti dan menontonnya." Brown mengatakan serangan itu memakan waktu total sekitar empat jam.
"Gelembung darah naik ke permukaan seperti balon merah yang meledak," katanya. "Kekaguman kami saat itu tidak berhenti, karena orca-orca itu berbagi hasil buruan mereka, berbagai bangkai dengan semua yang terlibat di kedalaman di bawah air."
"Kami melihat beberapa lemak, satu bongkah daging, dan paus biru itu kemudian hilang (ke dalam air)."
Brown mengatakan merupakan suatu kehormatan untuk melihat akhir dari kehidupan paus biru di alam.
"Beberapa pengunjung menangis, beberapa terdiam, beberapa lainnya heboh dan penasaran," katanya.
Baca Juga: Satu Tahun GRID STORE: Tersedia Layanan Pelanggan Majalah-el Berdiskon
Source | : | abc.net.au,ABC |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR