Nationalgeographic.co.id—Nyanyian paus bungkuk adalah salah satu lagu bawah air yang indah. Nyanyian paus ini telah menjadi subjek banyak penelitian dan beragam topik lainnya, setidaknya di film Star Trek IV: The Voyage Home (1986).
Bagi pendengar biasa, nyanyian-nyanyian itu mungkin tampak serupa. Tapi jika didengarkan baik-baik maka nyanyian si bungkuk itu amat universal.
David Helweh dan rekan-rekannya yang menulis di jurnal Behavior mengatakan bahwa lagu itu bisa bertahan hingga berjam-jam. Meskipun ada beberapa nyanyian di sepanjang rute migrasi, puncak nyanyian itu pada area dan waktu yang berdekatan saat mereka bereproduksi.
Sang jantan menyanyikan lagu-lagu yang kompleks, namun si betina membuat musik mereka sendiri dan tampak mendengarkan si jantan. Helweg dan kawan-kawan belum tahu persis bagaimana cara kerjanya. Tapi dalam beberapa hal, lagu itu meningkatkan kesuksesan reproduksi pejantan.
Baca Juga: Keindahan dalam Kebuasan, 70 Orca Memangsa Paus Biru di Tengah Laut
Lagu paus bungkuk cukup rumit, terdiri dari kumpulan suara di dalam suara lain. Tampaknya ada improvisasi individu. Tetapi Helweg menjelaskan bukti yang jelas tentang berbagai dialek lagu.
Populasi lagu dari tiap paus berbeda dengan populasi yang lain. Semakin jauh jarak kedua kelompok maka bunyinya akan berbeda.
Misalanya, paus bungkuk di Samudra Hindia terdengar berbeda dari ikan paus bungkuk di Samudra Pasifik.
Sementara populasi berbeda di bagian umum Pasifik yang sama akan memiliki lebih banyak elemen dan struktur lagu.
Lagu-lagunya nyaring, tetapi hanya menempuh jarak puluhan kilometer. Dengan asumsi paus mengambil ide lagu dari paus yang lainya. Mereka pun harus berdekatan untuk mendengar, membantu menjaga perbedaan antara kelompok yang terpisah jauh.
Meski demikian, adanya beberapa kesamaan antar kelompok menunjukkan bahwa pada titik tertentu, kelompok yang berbeda berinteraksi dan berbagi ide lagu.
Helweg menjelaskan bahwa setidaknya dalam populasi terpisah yang ia pelajari antara Australia Timur, Selandia Baru, dan Tonga, semua paus harus bertemu di beberapa lokasi yang tidak diketahui.
Setiap musim dingin, lagu-lagu itu berubah sedikit. Tanda grup telah bertemu dan berbagi lagu. Tiap-tiap kelompok mengembangkan elemen khusus pada lagunya.
Source | : | Jurnal Behavior |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR