Bunga teratai yang dianggap berasal dari India merupakan singgasana bagi Dewa Brahma. Teratai juga merupakan bunga suci yang dibawa oleh Dewa Wisnu. “Om mani Padma Hum,” demikian doa dalam bahasa Sansekerta yang sering diucapkan oleh para Lama, “semoga jiwa kita seperti tetesan air yang berada di ujung daun teratai sebelum jatuh pada danau kedamaian abadi—sebelum moksa menuju nirwana. Seiring dengan masuknya ajaran Buddha ke Tiongkok, teratai pun menjadi ikon dan simbol yang menjadi bagian dalam kebudayaan masyarakat Tiongkok, baik di Tiongkok daratan maupun di perantauan.
Seperti halnya pohon kelapa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, bunga teratai dianggap memiliki banyak fungsi yang bermanfaat bagi manusia. Seluruh bagian dari tumbuhan itu digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tiongkok.
Baca Juga: Penemuan Mumi Perempuan Singkap Gaya Hidup Zaman Dinasti Ming
Banyak danau dan kolam ditanami oleh bunga teratai. Buah dan daunnya digunakan sebagai bahan makanan; bunganya menjadi penghias ruangan dan bunga sesaji dalam doa; serbuk bunga teratai yang dikeringkan dapat diolah menjadi bahan kosmetik; bijinya digunakan sebagai bahan obat herbal; biji lunaknya sering digunakan sebagai bahan untuk membuat sup. Bunga teratai putih yang sering disebut "padma" yang sering digunakan sebagai bahan kosmetik untuk mengencangkan kulit.
Penulis | : | Agni Malagina |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR