Menjadi provokatif bukanlah hal yang tidak biasa bagi Philip. Dia pernah berkata pada seorang diktator Praguay: "Senang berada di engara yang tidak diperintah oleh rakyatnya." Selama bertahun-tahun, menurut Morgan, humornya yang tidak disaring sering berubah menjadi rasa tidak enak. Namun demikian, Philip adalah pembicara yang menarik kenang Morgan.
"Sealama setengah dari makan siang kami berbicara bersama, dia adalah pembicara yang paling menarik. Saya tahu ini adalah makanan lain untuknya, tetapi itu adalah momen makan selama sisa hidup saya. Tetap saja, dia masih aktif," tulis Morgan.
Pangeran Philip meninggal di usia 99 tahun pada Jumat lalu. Sebuah pernyataan dari Istana Buckingham menyatakan:
"Dengan kesedihan yang mendalam bahwa Yang Mulia Ratu mengumumkan kematian suaminya yang tercinta, Yang Mulia Pangeran Philip." dalam laman Guardian. "Yang Mulia meninggal dengan damai pagi ini di Kastil Windsor. Pengumuman lebih lanjut akan dilakukan pada waktunya."
Sebelumnya, Philip kembali ke Kastil Windsor pada 16 Maret untuk bertemu kembali dengan ratu setelah menghabiskan waktu satu bulan di rumah sakit. Awalnya ia menerima perawatan untuk infeksi tapi kemudian menjalani operasi jantung.
Kesehatan Philip memang sudah lama memburuk. Ia pernah memberi pengumuman pengunduran diri dari pertunangan kerajaan pada Mei 2017. Dia juga memberikan penampilan publik resmi terakhir akhir tahun itu selama parade Marinir Kerajaan di halaman depan Istana Buckingham.
Source | : | National Geographic,Guardian |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR