Profesor Ruan dari kampus yang sama menjelaskan bahwa AC konvensional sering kali mengonsumsi daya dengan menggunakan bahan bakar fosil. Meski membuat suhu dalam ruangan jadi lebih dingin, alat semacam ini ini sebenarnya mengubah listrik menjadi panas dan meninggalkan suhu yang lebih tinggi ke lingkungan dan Bumi.
Adapun cat yang diklaim sebagai cat paling putih di dunia ini tidak menghabiskan daya apa pun. Cat ini secara langsung memantulkan seluruh panas ke luar atmosfer sehingga membantu mendinginkan Bumi.
Baca Juga: Tiga Jenis Babi Unik di Indonesia: Babi Berjanggut hingga 'Bercula'
Berdasarkan model sebelumnya, pengecatan 0,5-1 persen permukaan Bumi, seperti jalan, atap rumah, mobil, dan lahan tak terpakai, dengan cat baru ini akan menghentikan tren pemanasan global.
Mengecat bagian permukaan bumi itu mungkin cukup sulit dilakukan. Meski demikian, penggunaan cat pada bangunan-bangunan buatan manusia masih dapat memberikan efek yang besar.
Tim peneliti telah menunjukkan bahwa cat barium sulfat ini dapat dipakai untuk mengenat bagian luar ruangan. Selain itu, proses pembuatan cat ini juga telah sesuai dengan standar cat komersial.
Hak paten kini telah diajukan untuk cat baru ini. Jadi jika nantinya cat ini telah tersedia untuk penggunaan komersial, cat paling putih di dunia ini dapat menjadi solusi sederhana dalam memerangi dan mengurangi masalah kompleks pemanasan global.
Baca Juga: Satu Tahun GRID STORE: Tersedia Layanan Pelanggan Majalah-el Berdiskon
Source | : | Fast Company,IFL Science,Science Times |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR