Thierry Bujard, seorang mahasiswa magister di Naval Architecture di University of Southampton yang terlibat dalam laporan studi ini, mengaku merancang dan membangun robot tersebut dalam hitungan bulan. Thierry berkata, “Percobaan-percobaan sebelumnya untuk mendorong robot bawah air dengan sistem pengaliran melibatkan mendorong air melalui tabung yang kaku, tetapi kami ingin melangkah lebih jauh sehingga kami memakai sifat elastisitas dan resonansi untuk meniru biologi (ubur-ubur). Saya sangat terkejut dengan hasilnya. Saya yakin desainnya akan berhasil, tetapi hasil efisiensi robot ini jauh lebih besar dari yang saya kira."
Baca Juga: Kejutan Laut Dalam, Peneliti Menemukan Jalur Tak Terduga di Dasar Laut
Dr Gabriel Weymouth, Associate Professor dari School of Engineering di University of Southampton, yang mengawasi proyek sains terbaru tersebut menambahkan, “Hal terbaik tentang penggunaan resonansi adalah kita dapat mencapai getaran besar dari bel penggerak dengan daya yang sangat kecil. Kita hanya perlu menyodoknya keluar dari bentuknya dan membiarkan elastisitas dan kelembaman mengerjakan sisanya. Hal ini memungkinkan kami untuk meniru efisiensi tenaga penggerak yang digunakan oleh makhluk-makhluk laut yang menggunakan jet untuk berenang."
Selama dekade terakhir, telah muncul lonjakan penelitian tentang robot-robot yang fleksibel dan terinspirasi oleh makhluk-makhluk hidup di alam, seperti robot anjing besar buatan Boston Dynamic, karena mereka bisa jauh lebih serbaguna daripada robot industri standar yang kaki. Penelitian sains terbaru robot ubur-ubur ini menunjukkan bahwa konsep-konsep ini juga dapat diterapkan pada robotika bawah air.
“Masih banyak tantangan dan kemungkinan menarik untuk dijelajahi dengan teknologi robot lunak bawah air. Kami sekarang ingin memperluas konsep di balik robot ini menjadi kendaraan bawah air yang sepenuhnya dapat bermanuver dan otonom yang mampu merasakan dan menavigasi lingkungannya sendiri.”
Source | : | University of Southampton |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR