Kisah lainnya beranjak juga terjadi pada Cao E, putri dari seorang pendeta bernama Cao Xu zaman Dinasti Han. Saat ia berusia 13 tahun, ayahnya sedang melakukan ritual pada Wu Zixu dan menjatuhkan diri ke Sungai Shun.
Sang ayah tak pernah muncul selama 17 hari. Pada tanggal 5 bulan ke-5, Cao E pun turut menenggelamkan dirinya di sungai itu. Hingga akhirnya penduduk setempat menemukan jenazahnya sedang memeluk mayat ayahnya.
Sebagai simbol baktinya pun, Sungai Shun diubah namanya menjadi Sungai Cao E. Bahkan pada 151 kuil didirikan untuk mengenangnya oleh Du Shang, papar Ardian. Kuil ini pun terkenal karena melibatkan Cao Cao dan penasehatnya.
Cao E pun digelari sebagai dewi anak yang berbakti, dengan gelar lain sebagai dewi sungai.
Baca Juga: Perayaan Imlek Identik dengan Angpau, Apa Filosofi di Baliknya?
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR