Tidak jelas bagaimana biawak tanpa telinga berada di alam liar. Mereka telah ditemukan di Kalimantan, termasuk negara bagian Sarawak di Malaysa. Kemungikan besar, biawak ini juga dianggap "rentan" kata Mark Auliya, seorang herpetologis di Zoological Research Museum Alexander Koenig, Jerman.
Untuk meningkatkan perlindungan hewan ini, pada 2016, Convention on the International Trade of Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) melarang perdagangan mereka tanpa izin. Namun saat itu, biawak tanpa telinga sudah muncul untuk dijual secara daring dan di pameran reptil.
Dealer komersial dan penggemarnya menyumbang sebagian besar perdagangan, menurut para ahli dan laporan investigasi. Akan tetapi, 11 kebun binatang terakreditasi di Eropa memlihara setidaknya 60 kadal dan pada Februari 2021, Kebun Binatang Audobon di New Orleans memperoleh 1- dari Kebun Binatang Praha di Ceko.
Kebun binatang secara historis bekerja sama dengan pedagang yang mengambil hewan dari alam liar. Selama beberapa dekade, banyak kebun binatang memperoleh spesies terutama untuk tujuan hiburan.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, asoisasi kebun binatang dan lembaga anggotanya yang terakreditasi semakin mempromosikan peran mereka dalam melestarikan hewan. Mereka juga telah menjadi pendukung vokal melawan perburuan dan perdagangan spesies.
Tetapi 11 kebun binatang terakreditasi di Eropa memelihara setidaknya 60 kadal, dan pada Februari 2021, Kebun Binatang Audubon di New Orleans memperoleh 10 dari Kebun Binatang Praha di Republik Ceko.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR