Perubahan datang dengan penyerbuan melalui air. Beberapa kapal layar kecil dari Puerto Natales kini berlayar menuju bagian muka beberapa gletser. Kapal Navimag melewati jalur bergolaknya dari Puerto Natales ke Puerto Montt – sebuah perjalanan satu arah selama empat hari – berhenti untuk menukar propana, memeroduksi dan mengambil beberapa penumpang di Puerto Eden. Angkatan laut Cile berpatroli di perairan ini. CONAF – penjaga hutan nasional Cile – telah mengambil tanggung jawab dalam menjaga sekaligus mengeksploitasi wilayah tersebut.
!break!
Selama satu abad terakhir penghuni asli daerah tersebut telah menyusut. Tempat berkumpulnya anjing laut yang ditemukan oleh penjelajah-penjelajah awal di pintu masuk Fjord Eyre, di ujung Pio XI, telah lama hilang. Paus dari berbagai jenis yang secara berkala mengunjungi fjord ini jumlahnya makin menyusut. Ledakan populasi alga mengakibatkan penurunan jumlah remis yang dahulu mendukung sektor perikanan. Suku Alacaluf Indian yang dahulu berburu dan mencari ikan di daerah ini, telah menyusut menjadi segelintir jiwa di Puerto Eden.
Jarak tidak lagi merupakan sebuah perlindungan di masa kini. Setelah Norwegia, Cile merupakan produsen salmon ternak terbesar dunia, yang diternakkan di tambak lepas pantai di Cagar Nasional Las Guaitecas di dekat Lapangan Es Utara. (Kawasan yang secara resmi dilindungi di Guaitecas dan taman lainnya hanyalah daratan, bukan perairan.) Perusahaan-perusahaan Norwegia yang memulai peternakan salmon di Cile datang kemari karena fjord tersebut belum tersentuh. Namun hal itu tidak lagi menjadi masalahnya. Seperti hampir semua bentuk peternakan hewan yang terkonsentrasi, tambak salmon juga menghasilkan limbah. Peternakan salmon di sini mematikan kehidupan air, menciptakan kondisi perairan yang tanpa oksigen, dan telah menyebabkan penyebaran virus salmon mematikan yang disebut infectious salmon anemia. Solusi yang diambil untuk menanggulangi masalah peternakan salmon ini hanya dilakukan dengan memindahkan peternakan tersebut ke daerah selatan yang berair bersih.
Sementara itu, di darat, ancaman datang dari pembangunan berbasis air. Selama beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan tekanan untuk membangun rangkaian bendungan pembangkit listrik tenaga air di sepanjang Pascua dan Sungai Baker. Namun, para kritikus memperdebatkan bahwa bendungan merupakan teknologi kuno dan tidak diperlukan di sebuah negara yang memiliki energi potensial terbarukan yang berlimpah. Mereka merusak ekosistem di daerah aliran air di daerah dekat pembangunan, dan untuk menyalurkan energi dari bendungan ini ke Santiago akan membutuhkan pembukaan lahan sepanjang lebih dari 2.215 kilometer.
Bahaya terparah terhadap fjord Cile tentu saja dari perubahan iklim, yang mengancam mengubah sungai yang sepenuhnya bergantung pada gletser ini dan mengacaukan keseimbangan jumlah garam dan air bersih di bagian dalam fjord. Dari 48 gletser di Lapangan Es Selatan, 46 di antaranya mengalami penyusutan dan satu yang masih stabil. Hanya satu, Pio XI yang terus bergerak. Dapat dipastikan Pio merupakan satu-satunya gletser di dunia yang berada pada kondisi neoglasial maksimumnya. Tidak ada yang tahu pasti mengapa gletser tersebut bergerak sangat jauh dan cepat selama 80 tahun terakhir. Pergerakan ini mungkin untuk memulihkan tanah yang hilang akibat letusan Lautaro, gunung berapi aktif yang merupakan sumber radiasi Lapangan Es Selatan. Atau pergerakannya mungkin disebabkan pengangkatan kulit bumi secara tektonik yang mengangkat Andes, atau kondisi volatilitas dari suhu gletser. Namun satu hal sangat jelas. Pio XI merupakan anomali dalam aliran es yang meleleh.
!break!
Dua ratus sepuluh kilometer sebelah selatan Pio XI di Taman Nasional Torres del Paine, wisatawan berdatangan dengan bus-bus yang berjumlah ribuan. Mereka berbagi perasaan bahwa taman nasional ini unik dan patut dilindungi. Namun di fjord Cile, tidak akan pernah ada kerumunan. Keterkucilan tempat tersebut menempatkan mereka pada risiko, dan tidak hanya dari peternakan salmon dan bendungan pembangkit listrik tenaga air. Risikonya adalah tidak adanya kesadaran, yang akhirnya membuat manusia lupa bahwa tempat seganas Patagonia Cile tidak dapat bertahan tanpa perlindungan. Membuatnya menjadi taman dan daerah pelestarian – bahkan sebuah Warisan Budaya Dunia UNESCO – mungkin dapat membuat perubahan. Tetapi bisa jadi sekadar perubahan nama.
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR