Pada tahun-tahun pertama, Columba Stewart, seorang pendeta Benedictine dan ahli sejarah di Saint John’s Abbey di Minnesota, berkata, “struktur organisasi, lembaga besar gereja—yang dewasa ini diwakili Katolik Roma melalui Vatikan—masih belum ada. Alih-alih, yang ada hanyalah sekelompok kecil orang yang rentan, miskin, dan sering dianiaya yang sangat bersemangat menyambut sesuatu yang baru ini.”
!break!
Para Rasul ini adalah perintis ajaran Kristiani, menyebarkan ajaran melalui jaringan perdagangan dunia kuno dan membentuk masyarakat kecil penganut Kristiani di tempat-tempat yang mereka lalui. “Mengkaji kehidupan para Rasul,” kata Stewart, “lebih kurang sama seperti yang kita lakukan dengan teropong Hubble—mendekati sedekat mungkin untuk melihat galaksi paling tua. Ini ibarat waktu “big bang” bagi ajaran Kristiani dengan para Rasul melesat keluar dari Yerusalem dan menyebar di kawasan dunia lain yang tidak mereka kenal.”
Rasul Tomas menuju ke timur, melalui kawasan yang dewasa ini dikenal sebagai Suriah dan Iran, dan para ahli sejarah yakin perjalanannya terus ke selatan India. Dia bahkan berkelana lebih jauh daripada Paulus yang perjalanannya melintasi sebagian besar kawasan Mediterania. Tomas menjadi lambang semangat penginjil yang berkaitan dengan pertumbuhan Kristiani.
Markus, salah seorang tokoh Evangelis, juga menyebarkan ajaran ini, membawa pesan Kristus ke Mesir dan melahirkan keimanan Koptik. Namun, bagi sebagian umat Katolik, Markus yang penuh kasih mencerminkan orang saleh sebagai lambang politik, yang sangat erat berkaitan dengan jati diri Venesia.
Jika Tomas melambangkan penginjil ikonik dan Markus melambangkan sokoguru politik, Maria Magdalena melambangkan sosok santo yang penuh mistik, berkaitan erat dengan pengampunan dan perantara ilahiah. Sosok ini, yang pernah digambarkan sebagai pelacur yang bertaubat, sekarang dimuliakan oleh jutaan orang di seluruh dunia, dan merupakan sosok sangat penting dalam lingkaran dalam Kristus.
Meskipun konon diberitakan wafat di Ephesus, sebagian orang yakin Maria Magdalena meninggalkan Timur Tengah menuju Prancis selatan. Namun, pembuktian secara ilmiah bahwa dia pernah mendatangi perbukitan Provence, atau bahwa Tomas wafat di India, sungguh di luar kemampuan kita.
Penelitian ilmiah terhadap relik selalu tidak memadai, sering kali hanya bisa menegaskan bahwa tulang-belulang itu berasal dari jenis kelamin dan kurun waktu tertentu. Kemajuan dalam pengujian dan arkeologi, dikombinasikan dengan penemuan manuskrip yang masih belum diketahui, akan terus menajamkan pengetahuan sejarah kita tentang orang-orang saleh ini.
Banyak sekali yang masih belum pasti. Jadi, bagaimana mengetahui dengan pasti sejarah orang-orang ini jika jangkauan ilmiah masih begitu terbatas? Sebagaimana halnya umat Kristiani terdahulu, kita harus sangat mengandalkan legenda dan bukti sejarah, mengakui pengaruh para figur mitik yang masih terus terpancar sampai saat ini, sekitar 2.000 tahun setelah mereka wafat.
!break!
PENGINJIL HEBAT
Banyak ahli sejarah percaya bahwa Tomas tiba di pantai Kerala yang ditumbuhi pohon palem di tempat yang sekarang bernama Cranganore. Konon, dia mendirikan tujuh gereja di Kerala dan wafat sebagai martir 20 tahun kemudian di sisi lain negara itu, di Mylapore, yang sekarang merupakan permukiman di Chennai.
Di Gereja Palayur di Guruvayur, konon Tomas dikabarkan menjunjung tinggi salib pertama di India dan memperagakan salah satu mukjizatnya yang pertama: Ketika bertemu dengan sekelompok Brahmana yang menyemburkan air ke udara sebagai bagian dari suatu upacara keagamaan, dia menanyakan mengapa air itu jatuh kembali ke Bumi jika memang menyenangkan hati para dewa.
Tuhan saya, kata Tomas, pasti akan menerima persembahan seperti itu. Kemudian, dia melontarkan semburan besar ke udara, dan tetesan air melayang di atas, berbentuk bunga putih yang berkilauan. Banyak penonton yang langsung berpindah agama di tempat itu; yang lain melarikan diri.
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR