Pada masanya, Skara Brae pasti merupakan permukiman yang nyaman untuk ditinggali. Hunian batu berbentuk belah ketupat yang dihubungkan oleh jalur-jalur tertutup ini dibangun berdekatan satu sama lain untuk menghadapi musim dingin yang muram. Ada tungku di dalamnya, serta ruang tengah yang dilengkapi ranjang dan lemari batu. Kualitas layak huni dari rumah-rumah tersebut dan sekilas pandangan yang mereka tawarkan ke dalam kehidupan sehari-hari pada zaman Neolitikum, membuat Skara Brae di Orkney menjadi temuan paling spektakuler. Hingga kini.
Pada 2002, survei geofisika mengungkap adanya anomali besar buatan manusia di bawah tanah. Parit-parit pengujian digali dan ekskavasi ekplorasi pun dimulai. Tetapi, baru pada 2008 para arkeolog mulai memahami skalanya.
Hari ini, baru 10 persen dari Ness yang telah digali, dengan lebih banyak struktur batu lagi yang diketahui bersembunyi di bawah rumput. Tetapi, sampel kecil ini menghasilkan ribuan artefak yang sungguh tak ternilai: Kepala gada seremonial, kapak batu yang dipoles, pisau batu, sebuah patung manusia, pot kecil, spatula batu yang diukir dengan indah, tembikar berwarna yang jauh lebih halus dan rumit daripada yang telah diperkirakan siapa pun untuk ukuran zaman itu, dan lebih dari 650 karya seni Neolitik, yang sejauh ini merupakan koleksi terbesar yang pernah ditemukan di Britania.
Sebelum mengunjungi Ness, saya cenderung memandang situs-situs Zaman Batu dengan rasa penasaran yang hampa. Kehidupan orang purba tampak sangat jauh dan asing. Tetapi, seni menawarkan sekilas pandang ke dalam benak dan imajinasi orang yang menciptakannya. Di Ness, saya mendapati diri memandang ke dunia yang bisa saya pahami, “Tak ada tempat lain di seluruh Britania atau Irlandia yang memiliki rumah batu yang begitu terjaga dari masa Neolitikum ini,” ungkap Antonia Thomas, seorang arkeolog. “Untuk bisa menghubungkan struktur-struktur ini dengan seni, untuk melihat ke dalam cara yang sungguh langsung dan personal tentang bagaimana orang-orang memperindah lingkungan mereka, rasanya sungguh luar biasa.”
Salah satu penemuan yang lebih mengejutkan adalah jejak nyata dari pigmen-pigmen warna pada sejumlah hiasan batu. “Saya selalu menduga bahwa warna memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia,” ungkap Card. “Saya punya firasat bahwa mereka mengecat dinding-dinding mereka, tetapi sekarang saya bisa mengetahuinya secara pasti.”
Bahkan, salah satu struktur tampaknya berfungsi sebagai semacam toko cat, lengkap dengan tumpukan pigmen yang masih berada di lantai: Hematit bubuk (merah), oker (kuning), dan galena (putih), bersama mortar dan alu.
Temuan lain di reruntuhan itu merupakan barang dagangan berharga seperti kaca vulkanik dari tempat yang jauh, seperti Isle of Arran di Skotlandia bagian barat. Artefak ini menunjukkan bahwa Orkney terletak pada jalur perdagangan yang mapan, dan bahwa Ness mungkin merupakan situs ziarah.
Hal yang lebih menggugah rasa ingin tahu adalah, pecahan tembikar berwarna khas yang ditemukan di Ness dan di tempat lain menunjukkan, bahwa gaya khas gerabah beralur yang merupakan gaya hampir universal di seluruh Britania Neolitikum itu berasal dari Orkney. Sangat mungkin bahwa orang Orcadia yang kaya dan maju menetapkan tren busana kala itu.
“Ini sungguh bertentangan dengan kepercayaan lama bahwa apa pun yang berbudaya pasti berasal dari selatan yang halus, untuk memperbaiki utara yang barbarian,” ungkap Roy Towers disertai derai tawa; ia adalah spesialis tembikar di situs tersebut. “Tampaknya justru kebalikannya yang terjadi di sini.”
Pedagang dan peziarah juga kembali ke rumah dengan kenangan tentang kompleks candi megah yang mereka lihat, dan gagasan untuk membangun tempat-tempat istimewa di lanskap mereka sendiri seperti orang-orang Orcadia. Gagasan yang berabad-abad kemudian akan mewujud dalam Stonehenge.
!break!
Mengapa orkney? bukan tempat lain? Bagaimana gugusan pulau yang terpencar di ujung bagian utara Skotlandia ini bisa menjadi poros teknologi, budaya, dan spiritual seperti itu? “Anda harus berhenti memandang Orkney sebagai wilayah terpencil,” ungkap Caroline Wickham-Jones, arkeolog. “Dari zaman Neolitikum hingga Perang Dunia Kedua, Orkney adalah poros maritim penting, letaknya strategis.”
Tempat itu juga dianugerahi sejumlah lahan pertanian tersubur di Britania dan secara mengejutkan, iklim yang bersahabat, berkat efek Arus Teluk. Sampel serbuk sari mengungkapkan bahwa sekitar 3500 SM—pada masa permukiman terawal di Orkney—banyak lahan hutan hazel dan birch yang semula meliputi wilayah tersebut, kini lenyap.
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR