Katak seukuran kacang polong ditemukan di Pulau Kalimantan, tepatnya di Kubah National Park, Serawak, Malaysia. Katak itu diberi nama Microhyla nepenthicola.
Awalnya, para ilmuwan mengira kalau katak itu merupakan anak katak. Panjang katak tersebut hanya 10 sampai 13 milimeter. Tapi, setelah diteliti lebih lanjut, katak mini itu merupakan katak dewasa dari sebuah spesies baru. Demikian penjelasan dari Indraneil Das dari Universiti Malaysia Sarawak. Karena ukurannya yang kecil, para ilmuwan mengaku butuh usaha untuk menemukan katak ini.
Katak yang merupakan salah satu katak terkecil di dunia itu dilacak melalui suaranya. Senja hari, sekelompok katak berkumpul di sekitar tanaman tempat mereka bertelur. Mereka mulai bernyanyi dengan suara parau. Nyanyian itu bisa berlangsung sejak senja hingga menjelang malam.
Amfibi ini bertelur di tanaman bernama Nepenthes ampullaria--dari nama tanaman ini pula nama katak diambil. Tanaman itu berbentuk seperti kendi. Setelah telur menetas, berudu berenang di dalam air yang tersimpan di dalam tanaman kendi itu.
Amfibi merupakan grup hewan yang paling terancam punah--sepertiga amfibi di ambang kepunahan. Padahal, amfibi penting bagi kehidupan manusia karena mereka mengurangi jumlah serangga yang bisa membawa penyakit serta menjaga kebersihan air. "Amfibi sangat sensitif terhadap perubahan. Semoga penemuan ini bisa membuat kita memahami perubahan lingkungan di dunia," kata Robin Moore dari Conservation International.
Sumber: OurAmazingPlanet
Foto: Prof. Indraneil Das/ Institute of Biodiversity and Environmental Conservation
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR