Robert G. Edwards meraih Penghargaan Nobel di bidang fisiologi/kedokteran. Ilmuwan asal Inggris yang kini berumur 85 tahun tersebut merupakan penggagas bayi tabung.
Bayi tabung merupakan salah satu teknik untuk membuahi sel telur di luar tubuh manusia. Dalam prosesnya, sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari indung telur lalu dibuahi oleh sperma di dalam sebuah medium cairan. Setelah pembuahan berhasil, embrio dimasukkan kembali ke dalam rahim dan berkembang menjadi bayi.
Proses pembuahan di luar tubuh manusia itu disebut dengan istilah "in vitro fertilization". "In vitro" berarti di dalam gelas atau tabung. Sehingga, bayi yang dilahirkan karena pembuahan seperti ini disebut dengan "bayi tabung".
Edwards pertama kali mengonsep bayi tabung pada tahun 1950-an, yang kemudian dikembangkan pada tahun 1960 hingga 1970-an. Kesuksesan bayi tabung ditandai dengan lahirnya Louise Edwards yang lahir pada tahun 1978. Meskipun bernama belakang sama, Louise Edwards bukan kerabat sang ilmuwan.
Awalnya, Edwards terinspirasi oleh percobaan rekannya yang berhasil membuahi sel telur kelinci di dalam tabung percobaan. Edwards tahu kalau cara ini bisa digunakan oleh pasangan yang tak subur untuk bisa memperoleh anak. Lalu ia pun bereksperimen dengan sel manusia.
Tahun 1969, di University of Cambridge, Edwards dan timnya pertama kali berhasil membuahi sel telur dalam tabung percobaan. Tetapi telur yang sudah dibuahi itu gagal. Edwards curiga kegagalan itu diakibatkan telur belum cukup matang di dalam ovarium ketika dikeluarkan. Lalu, ia bekerja sama dengan ahli ginekologi Patrick Steptoe dan mereka berhasil mengeluarkan telur matang dari ovarium. Telur itu berhasil dibuahi dan berhasil membelah, meskipun perkembangan berhenti pada jumlah 8 sel.
Penelitian Edwards sempat mendapat perlawanan dari para pemimpin agama dan pemerintahan. Buntutnya, Medical Research Council di Inggris menghentikan kucuran dana. Tapi, penelitian Edwards terus berlanjut dengan dana perseorangan.
"Nobel ini merupakan pencapaian dan testimoni yang hebat untuk hasil kerja Edwards di bidang ilmu reproduksi," ujar Richard Kennedy, ahli fertilitas dari University Hospital di Coventry, Inggris, kepada National Geographic News. Kennedy lalu menambahkan, "Jutaan pasangan telah memiliki anak karena gagasan Edwards."
Bayi tabung, sejak 1978, terus berkembang, membuat proses menjadi lebih mudah dan nyaman bagi pasien. Meskipun demikian, bayi tabung sering kali berujung pada kelahiran ganda, yang berisiko bagi bayi dan ibu. Akan tetapi, teknik bayi tabung akan tetap digunakan dan terus diperbaiki. "Saya perkirakan bayi tabung akan dikombinasikan dengan penyaringan genetika di masa depan. Selain itu akan ada juga perbaikan untuk meningkatkan tingkat kesuksesan dan mengurangi kemungkinan kelahiran ganda," kata Kennedy.
Foto dari Nobelprize.org
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR