Selama ini dari Bumi, Matahari kelihatan seperti suatu bola kuning raksasa yang amat menyilaukan. Sampai saat ini juga, foto-foto sang surya yang diambil satelit luar angkasa masih dua dimensi.
Tapi, pada 6 Februari lalu, satelit Solar Terrestrial Relations Observatory (STEREO) milik NASA berhasil mengambil gambar Matahari secara tiga dimensi. STEREO dikirim ke dua posisi Matahari yang berlawanan, kemudian masing-masing mengambil foto dan kedua gambar itu lalu disatukan.
"STEREO menguak wajah fisik asli Matahari, bola plasma panas yang berpijar, dengan medan magnet mirip tenunan rumit," ujar Angelos Vourlidas, ilmuwan STEREO di Laboratorium Angkatan Laut, Washington, seperti dimuat situs NASA.
Dengan mendapatkan gambaran utuh Matahari, diyakini akan dapat berperan dalam memantau cuaca di Bumi serta akan memajukan dinamika observasi para ahli terhadap Matahari. Misi mengambil gambar Matahari secara tiga dimensi ini memang telah dirintis sejak 2007.
STEREO yang dibangun dan didesain oleh para ilmuwan dari sejumlah negara seperti AS, Inggris, Prancis, Jerman, Belgia, Belanda, dan Swiss ini pada tahun 2009, berhasil pula mengambil gambar struktur letusan di korona Matahari (coronal mass ejections) yang diyakini bisa berakibat negatif bagi Bumi.
Sementara ilmuwan Laboratorium Rutherford Appleton, Oxfordshire, Richard Harrison, menuturkan pada The Guardian bahwa hasil gambar STEREO akan mengubah persepsi orang terhadap Matahari.
"Matahari, tidak seperti banyak dikira orang, sangat kompleks cara kerjanya," katanya.
(Sumber: Telegraph, The Guardian)
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR