Terjawab sudah pertanyaan seputar leher ayam transylvania yang tidak berbulu. Yang jelas, tidak ada hubungannya dengan vampir dan Drakula.
Tim peneliti dari Roslin Institute, University of Edinburgh, menyatakan bahwa leher telanjang itu disebabkan oleh mutasi genetika. Mutasi tersebut membuat molekul penghalang bulu yang disebut dengan BMP12 dihasilkan secara berlebihan.
Mutasi tersebut pertama kali muncul pada ayam di daerah utara Rumania ribuan tahun yang lalu. Ayam berleher telanjang--dikenal dengan turken--punya badang seperti ayam, tapi kepala seperti kalkun. Kepala ayam tersebut berada di atas leher yang panjang.
Para peneliti mencoba memberikan BMP12 kepada ayam biasa. Mereka terkejut mendapati keturunan ayam tersebut tidak memiliki bulu di leher. "Sepertinya leher sensitif terhadap molekul itu," kata pemimpin studi Denis Headon, ahli biologi dari Roslin Institute.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan kalau asam yang berasal dari Vitamin A dihasilkan di kulit leher ayam. Asam itu memperhebat efek BMP.
Mutasi genetika biasanya berdampak buruk. Tapi tidak mutasi ini. Headon menjelaskan tanpa bulu di leher, ayam-ayam ini lebih tahan terhadap panas dan menghasilkan daging dan telur yang lebih baik. "Penting untuk peternakan di daerah beriklim panas," jelas Headon.
Di alam, burung unta juga tidak memiliki bulu leher untuk bertahan di daerah panas. Meskipun demikian, para peneliti belum bisa memastikan adanya dampak BMP12 pada burung unta. (Sumber: National Geographic News)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
KOMENTAR