Untuk diketahui, misi Curiosity di Mars dimulai sembilan tahun lalu, tetapi Curiosity terus mempelajari Planet Merah melewati garis waktu misi awal dua tahun, untuk menetapkan kelayakhunian bersejarah Mars untuk kehidupan.
Saat ini, bersama dengan Mars Perseverance Rover yang mendarat pada Februari 2021 lalu, telah ditugaskan untuk mengumpulkan sampel batu dan tanah untuk kemungkinan kembali ke Bumi.
Penelitian yang dilakukan oleh Curiosity tidak hanya mengungkapkan bagaimana iklim Mars berubah tetapi juga membantu Perseverance menentukan sampel tanah mana yang harus dikumpulkan untuk meningkatkan peluang menemukan kehidupan.
Baca Juga: NASA Bikin Peta Endapan Es di Mars, Jadi Pedoman Pencarian Sumber Air
"Kami telah mempelajari sesuatu yang sangat penting. Ada beberapa bagian dari catatan batuan Mars yang tidak begitu baik dalam melestarikan bukti masa lalu dan kemungkinan kehidupan planet itu," kata rekan penulis Ashwin Vasavada, ilmuwan proyek Curiosity di Jet Propulsion NASA
Pencarian kehidupan di Mars telah mendapat animus baru dari sebuah studi baru yang dapat melakukan triangulasi lokasi dari enam emisi metana yang terdeteksi Curiosity Rover selama berada di kawah Gale. Dan karena semua metana di atmosfer Bumi berasal dari sumber Biologis, para ilmuwan sangat senah dengan penemuan metana tersebut di Mars.
Baca Juga: Pemandangan Indah di Planet Mars: Kawah Beku hingga Gunung Api Raksasa
Source | : | NASA,Live Science,Science Magazine |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR