Salah satu pertanyaan yang mengemuka dalam observasi Merkurius adalah kemungkinan adanya air dalam bentuk es di dengan suhu 450 derajat Celsius.
Sean Salomon yang memimpin penyelidikan oleh pesawat luar angkasa Messenger mengatakan bisa saja ada es di Merkurius. "Apakah es tersebut berbahan dasar air? Masih ada banyak spekulasi," lanjut Salomon.
Material reflektif ditemukan di wilayah kutub planet terdekat dari Matahari itu pada 20 tahun yang lalu. Material reflektif itu bisa saja air dalam bentuk es.
Jawaban pastinya akan diketahui setahun lagi mendatang ketika Messenger berhasil menuntaskan misinya. Bersamaan dengan itu, mungkin akan diketahui struktur inti dan alasan Merkurius memiliki densitas lebih rendah.
Messenger (Mercury surface, space environment, geochemistry and ranging) sendiri adalah pesawat ulang-alik kedua yang mencapai planet terdekat dengan matahari itu. Pesawat pertama adalah Mariner 10, yang sempat melewati orbit Merkurius selama tiga kali pada 1974 dan 1975. Saat itu, Mariner 10 hanya mampu melihat 45 persen permukaan Merkurius.
Pemetaan seluruh permukaan Merkurius akan dilakukan untuk menguak misteri geologi, sejarah, dan pembentukan planet itu.
REKOMENDASI HARI INI
Ukiran Neanderthal Tertua Tersegel di Dalam Gua selama 57.000 Tahun
KOMENTAR