Menurut rujukan sebuah penelitian terbaru, Afrika merupakan tempat kelahiran beragam bahasa manusia.
Penelitian terbit di jurnal Science ditulis oleh Dr Quentin Atkinson, menyajikan bukti-bukti kuat bahwa bahasa manusia berasal dari Gurun Sahara di Afrika. Ia meneliti, mempelajari bunyi fonem (huruf) pada 504 variasi bahasa yang ada di dunia saat ini dan hasilnya, sejumlah besar fonem ada di Afrika.
Baca juga: Retakan Raksasa di Kenya Ini Bisa Membelah Benua Afrika Menjadi Dua
Jumlah itu menurun seiring jarak bertambah jauh dari Afrika. Hingga jumlah fonem paling kecil atau jarang, ditemukan Atkinson di Amerika Selatan dan pulau-pulau tropis di Pasifik.
Atkinson pun mencatat bahwa pola penyebaran fonem ini merupakan cerminan dari pola penyebaran berbagai gen manusia; aslinya bermula di Afrika, semakin berkurang ketika bangsa-bangsa manusia itu mulai berekpansi menjajaki wilayah selain Afrika.
Sementara penelitian lain oleh peneliti dari University of Auckland, yang dimuat dalam jurnal Nature, turut mendukung hal tersebut.
Penelitian satu ini meragukan otak manusia dapat memproduksi aturan untuk bahasa secara universal.
"Diversitas bahasa dunia sangat menakjubkan," ujar Profesor Russell Gray, salah seorang peneliti. "Pekerjaan (penelitian) kami mengungkap kalau klaim para pakar linguistik mengenai peran besar pikiran manusia membentuk keragaman bahasa, sudah terlalu jauh berkembang," lanjutnya.
Baca juga: Menghadapi Gempa Megathrust, Sebaiknya Persiapkan Perlengkapan Darurat Ini
Dengan metode komputasi yang diturunkan dari ilmu biologi evolusioner, Gray beserta timnya menganalisis bahwa sebenarnya setiap bahasa memiliki kecenderungan perubahan masing-masing oleh sebab budaya dan lingkungan, ketimbang faktor pikiran kognisi.
Source | : | Science Daily |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR