“Tindakan ini sangat disayangkan karena akan meningkatkan risiko penularan Covid-19 varian Delta dalam satu (atau) dua pekan ke depan,” papar Jordi.
Jodi menegaskan, tindakan yang meningkatkan risiko akan mengurangi efektivitas dari usaha-usaha bersama mencegah penularan varian Delta ini lebih lanjut.
Testing dan tracing menjadi prioritas
Pada sesi selanjutnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, saat ini level situasi pandemi di provinsi Jawa dan Bali belum ada perubahan atau masih di level 4. Level kapasitas respons rumah sakit pun masih sama seperti sebelumnya.
Saat ini, oksigen menjadi salah satu kebutuhan utama. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun bekerja sama dengan seluruh elemen dan lapisan masyarakat untuk terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan oksigen.
Menurut dr Nadia, saat ini pemerintah juga sudah menerima donasi berupa oksigen concentrator, tabung oksigen, liquid oksigen. Semua itu didapat dari Singapura, Australia, hingga perusahaan seperti Temasek, Indorama, Shopee, Pertamina, dan Tanoto.
Baca Juga: Bagaimana Krisis Oksigen di Gelombang Kedua Pagebluk Bisa Terjadi?
“Kami juga mendorong satgas oksigen untuk menjadi forum koordinasi di tingkat provinsi dan kabupaten atau kota, termasuk memastikan pengawalan pada rute perjalanan yang ada pengetatan,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, untuk memantau pertumbuhan kasus Covid-19 di Indonesia, pemerintah juga terus melakukan testing dan tracing secara optimal.
Menurut dr Nadia, secara nasional, jumlah testing terus meningkat. Namun, capaian terhadap target testing dan tracing masih rendah, bahkan mengalami penurunan dalam 3 hari terakhir.
Di Jawa dan Bali, hanya 5 kabupaten dan kota yang mencapai target testing dan tracing di atas 90 persen, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Kota Surakarta, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sumenep.
"Begitu juga angka positivity rate terlihat masih di atas 5 persen, dan di beberapa provinsi angka positif ini terlihat (mengalami) peningkatan," tuturnya.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR