Bakteri yang diperkirakan varian baru Escherichia coli menyebar di Eropa dan telah menyebabkan kematian. Beberapa negara sudah melakukan tindak pencegahan penyebaran bakteri tersebut.
Wabah menyebar dari mentimun impor Spanyol, yang diduga telah tercemar bakteri E. coli. WHO melaporkan bahwa bakteri yang menewaskan 18 orang di Jerman dan satu orang di Swedia tersebut merupakan bakteri baru dan tidak teridentifikasi sebelumnya.
Varian ini adalah varian bakteri mematikan yang langka dan jarang ditemukan. "Galur (strain) ini belum pernah terdeteksi dalam situasi wabah sebelumnya," kata Aphaluck Bhatiasevi dari WHO. Meski demikian, WHO masih menunggu hasil lebih detil dari laboratorium yang tengah menganalisis bakteri. Profesor Hugh Pennington, seorang ahli mikrobiologis dari University of Aberdeen mengatakan, penyebaran wabah ini sangat tidak wajar dan tampaknya tidak menyasar anak-anak.
Sementara itu, para peneliti dari Institut Genomika Beijing, bekerja sama dengan Klinik Universitas Hamburg-Eppendorf Jerman, yang telah berhasil merunut genom bakteri, menyebut varian baru ini sangat menular dan beracun. Peneliti juga menambahkan bahwa varian baru bakteri E. coli mengandung rangkaian gen yang kebal terhadap antibiotik, sehingga mempersulit perawatan menggunakan antibiotik.
Sementara itu di Inggris, menurut keterangan Badan Perlindungan Kesehatan setempat, jumlah orang yang terinfeksi di Inggris sudah mencapai tujuh orang. Tiga orang warga negara Inggris, dan empat lainnya berasal dari Jerman. Tiga di antara tujuh pasien tersebut mengalami komplikasi yang mematikan. Diduga pasien terkena infeksi bakteri di Jerman dan membawanya ke Inggris.
Health Protection Agency dari Inggris menyarankan agar warga Inggris yang akan bepergian ke Jerman tidak mengonsumsi mentimun, selada, atau tomat. Mereka harus segera mendapatkan perawatan medis jika mengalami gejala diare berdarah. Badan kesehatan berwenang di Eropa juga telah mengimbau warga untuk mencuci buah dan sayuran secara menyeluruh, untuk melakukan hal yang sama dengan semua alat-alat makan dan piring, dan mencuci tangan mereka sebelum makan.
Beberapa negara, seperti Rusia dan Uni Emirat Arab, telah mengambil langkah untuk mencegah wabah E. coli, seperti melarang impor sayur-mayur dari Spanyol, Belanda, Denmark, Jerman, dan negara-negara Uni Eropa lain. Juru Bicara Pengawasan Makanan dan Hak Konsumen Rusia Lyubov Voropayeva mengutarakan, pelarangan impor akan dilangsungkan sampai waktu yang belum dapat ditentukan. (Sumber: BBC News, Deutsche Welle)
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR