Konsep pesawat VoltAir menggunakan teknologi propulsi elektrik, menghasilkan emisi nol, dan tidak berisik. Pesawat ini siap terbang pada tahun 2035.
Voltair mengambil daya dari sepasang baterai litium ion di bawah "hidung"-nya. Baterai tersebut mengirimkan daya ke sepasang co-axial, baling-baling yang berputar di bagian belakang pesawat. Sumber daya itu pun tak semahal bahan bakar jet. Ketika pesawat mendarat, baterai mudah dicopot dan diganti yang baru.
Meski desain pesawat takkan jauh beda dengan saat ini, tetapi badan pesawat asli nanti akan dibuat dari bahan komposit yang lebih kuat dan ringan. Drag pesawat akan dikurangi dengan ujung sayap mirip Boeing 787.
Karena VoltAir akan berbasis pada material pengantar listrik super bertemperatur tinggi, pengembangan pesawat belum akan tampak dalam waktu dekat. Namun, pembuat pesawat EADS mengatakan, "Konsep ini akan menjadi kenyataan tahun 2035."
"VoltAir adalah konsep riset jangka panjang, bukan pendekatan komersial jangka pendek. Riset kami melihat masa depan dan bisa berguna pada banyak hal," kata Jean Botti, Chief Technical Officer EADS.
Botti mengatakan, saat ini EADS tengah memacu riset yang mendukung realisasi pesawat itu untuk menemukan ide baru. Muaranya adalah pada terwujudnya propulsi elektrik tanpa emisi yang lebih canggih. (Yunanto Wiji Utomo)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
KOMENTAR