Pria lebih rentan terkena kanker hati dibandingkan wanita. Dari 632.000 kasus kanker hati yang terdiagnosis di dunia, rasio penderita pria tiga kali lipat bahkan, pada kondisi esktrem, mencapai 6 kali lipat dibandingkan penderita perempuan.
"Perbedaan hormonal dan tingkah laku para pria memicu datangnya kanker hati," kata Guru Besar FKUI Ali Sulaiman. Selain itu, Ali menambahkan, kebiasaan sering keluar malam berefek besar pada masuknya virus hepatitis A atau B. "Ditambah lagi daya tahan tubuh pria lebih lemah ketimbang wanita," katanya.
Kanker hati atau yang disebut dengan pembunuh yang bertindak secara diam-diam meskipun kanker ini termasuk salah satu kanker paling mematikan menurut data National Cancer Institute AS. Penyakit ini biasanya tidak menunjukkan gejala tertentu, dan kalaupun ada lebih dari 40% pasien tidak mengalami gejala terdiagnosis.
Beberapa gejala kanker hati di antaranya, berkurangnya berat badan, kehilangan nafsu makan terus menerus, rasa sakit di sekitar bahu kanan, sakit kuning, serta kelelahan yang tak biasa. Di negara Asia dan Afrika, gejala ini paling banyak dipicu oleh infeksi kronis hepatitis B, sedangkan di Eropa dan Jepang oleh hepatitis C. Faktor risiko lainnya di antaranya obesitas, diabetes, merokok dan konsumsi alkohol, serta alfatoksin (toksin pada kacang tanah).
Penanganan kanker hati sendiri dilakukan berdasarkan jenis dan tahap kanker serta fungsi hati pasien. Bila stadium kanker pasien masih di bawah 4 sentimeter, beberapa tindakan seperti operasi pengangkatan tumor, transplantasi hati,serta pengobatan menggunakan frekuensi listrik tinggi (Radiofrecuency Ablation/ RFA)dapat dilakukan. Bila stadium kanker di atas 4 cm atau stadium lanjut, penanganan paliatif (terapi target) yang lebih dikenal dengan sorafenib jadi solusinya.
REKOMENDASI HARI INI
Shotel, Pedang Lengkung Bermata Dua yang Penting bagi Sejarah Afrika
KOMENTAR