Penelitian Asap Kretek Bisa Selamatkan Petani Tembakau
Senin, 18 Juli 2011 | 14:58 WIB
Penelitian asap rokok kretek saat ini belum mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah, padahal penelitian lebih lanjut mengenai asap tersebut diharapkan bisa menjadi titik terang dalam penanganan penyakit yang disebabkan radikal bebas, sekaligus menyelamatkan para petani tembakau. Hal ini mengemuka dalam workshop "Kesiapan Kabupaten Penghasil Tembakau Menghadapi Regulasi Pertembakauan" regional Jawa Tengah dan Yogyakarta di LPP Demangan Yogyakarta,Senin (18/7).
Wakil Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Tingkat Nasional Nurtantio Wisnubrata menyayangkan kurangnya apresiasi pemerintah terhadap penemuan teknologi tersebut. "Pemanfaatan teknologi ini masih terbatas, hanya Jakarta dan Malang. Kalau pemerintah mendukung, ini merupakan salah satu pemanfaatan tembakau yang positif, " papar Wisnubrata.
Beberapa regulasi terkait produk tembakau, seperti rokok, yang diterbitkan pemerintah membuat petani khawatir kehilangan pendapatan. " Hingga kini di beberapa daerah,tembakau belum bisa tergantikan dengan tanaman alternatif," jelas Wisnubrata. Dengan demikian, adanya pemanfaatan tembakau di luar rokok seharusnya mendapat dukungan penuh.
Salah satu pemanfaatannya adalah penggunaan asap kretek untuk detoksifikasi. Penelitian Sutiman B Sumitro, guru besar biomolekuler dari Universitas Brawijaya Malang, memadukan asap kretek dengan terapi temuan Gretta Zahar, ahli kimia-fisika Institut Teknologi Bandung untuk mengeluarkan racun dari tubuh. Detoksifikasi dilakukan dengan membaringkan pasien di atas tembaga, kemudian telinga pasien diberi asap tembakau sampai racun berukuran nano dari tubuh penderita keluar melalui pori-pori.
REKOMENDASI HARI INI
Mengapa Warna Merah dan Hijau Identik dengan Perayaan Natal?
KOMENTAR