Nationalgeographic.co.id—Pada tahun 2018, sebuah pesan dalam botol ditemukan setengah terkubur di pasir pantai Australia Barat. Pesan dalam botol ini berasal dari tahun 1886, yang artinya pesan ini telah berusia 132 tahun saat ditemukan di pantai tersebut.
Menurut isinya, pesan dalam botol ini telah menghabiskan lebih dari satu abad untuk berenang dan mengambang di lautan, sebelum ditemukan hampir 950 kilometer atau 590 mil dari tempat ia terlempar dari sebuah kapal di Samudra Hindia.
Penemu pesan dalam botol itu adalah sorang pengunjung pantai bernama Tonya Illman. Ia menemukan botol gin tua dengan pesan tergulung di dalamnya itu pada Januari 2018 sekitar 50 meter atau 164 kaki dari garis pantai di penanda air yang tinggi di Pulau Wedge.
Meskipun tidak ada gabus atau benda lain apa pun melindunginya, botol tersebut maupun kertas pesan di dalamnya tidak ada yang rusak.
Isi pesan dalam botol ini bukanlah seruan minta tolong dari beberapa paria miskin yang terdampar di pulau terpencil seperti yang ditunjukkan di film-film klise. Namun isi pesan ini menunjukkan bahwa pesan dalam botol itu merupakan bagian dari eksperimen Jerman yang berlangsung dari tahun 1864 hingga 1933 untuk memetakan arus laut.
Selama waktu tersebut, ribuan botol dibuang ke laut dari kapal-kapal Jerman. Masing-masing berisi secarik kertas yang ditandai dengan tanggal, koordinat pasti kapal ketika botol itu dibuang, nama kapal, pelabuhan asalnya, dan rute perjalanannya.
Baca Juga: Dewaruci dan Khilafnya Negeri Bahari
Di sisi lain dari catatan itu ada kuesioner bahwa siapa pun yang menemukan botol itu diminta menuliskan kapan dan di mana botol itu ditemukan. Selain itu, penemunya juga diminta untuk mengirimkan catatan itu kembali ke Observatorium Angkatan Laut Jerman di Hamburg atau Konsulat Jerman terdekat.
Tinta dari pena kapten dalam kertas pesan dalam botol itu telah memudar. Jadi suami Tonya, Kym Illman, mulai bekerja menyelidiki, dan dapat melihat beberapa tulisan, seperti data tanggal, koordinat, rute, dan nama kapalnya. Isi tulisan pesan dalam botol tersebut adalah sebagai berikut:
Botol ini dibuang ke laut
Pada 12 Juni 1886
Di 32° 49' Lintang Selatan
Dan 105° 25' Bujur dari Greenwich East
Dari : Bark
Kapal : Paula
Asal (pelabuhan): Elsfleth
Kapten: D [tidak terbaca]
Dalam perjalanannya dari: Cardiff
Ke: Makassar
Penemu diminta untuk mengirimkan kertas dalam botol ke Observatorium Angkatan Laut Jerman di Hamburg atau konsulat terdekat untuk dikembalikan ke instansi yang sama setelah mengisi kuesioner informasi di bagian belakang.
Baca Juga: Temuan Pesan dalam Botol 1926, Ternyata Direspons Anak Si Penulis
Tonya dan suaminya kemudian membawa pesan dan botol itu ke Western Australian Museum untuk konfirmasi. Para ahli di sana menegaskan bahwa botol dan kertas itu berasal dari periode waktu yang tepat, dan bahwa kapal bernama Paula memang berlayar dengan rute yang tertulis dalam pesan dalam botol itu pada tahun 1886.
Konfirmasi yang paling spektakuler akhirnya datang setelah pihak menghubungi para peneliti di Jerman. "Luar biasa, pencarian arsip di Jerman menemukan Jurnal Meteorologi asli Paula dan ada entri untuk 12 Juni 1886 yang dibuat oleh kapten, merekam botol hanyut telah dibuang ke laut. Tanggal dan koordinat sesuai persis dengan yang ada di pesan botol," ujar Ross Anderson, kurator arkeologi maritim di Western Australian Museum, seperti dilansir Science Alert.
Baca Juga: Menguak Alasan Migrasi Pelayaran Manusia ke Kepulauan Terpencil
"Perbandingan tulisan tangan dari pesan botol yang ditandatangani oleh kapten dan Jurnal Meteorologi Paula, menunjukkan tulisan tangan identik dalam hal gaya kursif, miring, font, spasi, penekanan goresan, kapitalisasi dan gaya penomoran."
"Perbandingan slip pesan asli yang telah dikembalikan untuk tahun 1886 juga menegaskan jenis pesan, kata-kata, dan tata letak cetak yang identik dengan yang ditemukan di Pulau Wedge pada bulan Januari."
Baca Juga: Lagu 'Drunken Sailor' Pengiring Pelayaran Populer Sepanjang Masa
Dari ribuan botol yang dibuang dari kapal Jerman sebagai bagian dari percobaan, penemuan ini baru yang ke-663. Ini juga yang tertua hingga saat ini. Pemegang rekor sebelumnya adalah 108 tahun dan 138 hari antara pengiriman dan penemuan, dan merupakan bagian dari eksperimen serupa yang dilakukan di Inggris.
Keluarga Illman dengan murah hati meminjamkan botol temuan mereka itu ke Western Australian Museum untuk dipamerkan. Anda dapat membaca laporan Museum tentang penemuan pesan dalam botol tertua di dunia ini secara online di sini.
Ross Anderson and Christine Porr merilis laporan mereka tentang temuan botol itu dalam ‘Diese Flasche wurde űber Bord geworfen’: a message in a bottle from the German barque Paula(1886) discovered at Wedge Island, Western Australia.
"'Pesan dalam botol' adalah simbol yang diakui secara luas yang ditemukan di banyak referensi budaya," demikian ungkap mereka. "Biasanya terkait dengan upaya individu manusia untuk berkomunikasi saat mengalami tekanan emosional atau fisik [...]. Dengan demikian, pesan dan botol Paula memiliki signifikansi sosial sebagai contoh yang sangat simbolis, dan ikonik dari komunikasi jarak jauh dalam tempo yang lama."
Baca Juga: Selidik Pelayaran Marege: Meniti Jejak Leluhur Makassar ke Australia
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR