Masa depan International Space Station (ISS) masih belum terprediksi meskipun badan-badan antariksa secara resmi telah mengumumkan agar ISS pensiun pada 2020.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan Roscosmos, NASA, dan badan lain untuk menyudahi ISS," kata juru bicara NASA Joshua Buck awal pekan ini. Buck juga menjelaskan bahwa saat ini badan-badan antariksa dan beberapa pihak yang terkait sedang berdiskusi mengenai perpanjangan misi hingga 2028.
NASA sendiri, seperti dituturkan Buck, memiliki rencana--masih bersifat tentatif--untuk menggunakan stasiun tersebut sebagai tempat pengujian teknologi-teknologi dalam misi selanjutnya, termasuk misi pendaratan di asteroid, bulan, atau Mars.
Awal bulan ini, Roscosmos sempat membuat gempar saat pimpinannya, Vitaly Davydov, mengumumkan bahwa ISS akan ditenggelamkan ke Samudera Pasifik. ISS memang tidak bisa ditinggalkan begitu saja di orbit dan harus dibawa kembali ke Bumi. "Sebab sangat tidak aman," kata William Ailor, peneliti dan pakar di Aerospace Corporation, California. Tanpa bahan bakar, stasiun dapat sewaktu-waktu jatuh dari orbit.
ISS adalah wahana antariksa terbesar sepanjang sejarah. Bagi Amerika Serikat, berdasarkan undang-undang terkait NASA tahun 2010, terdapat empat penelitian ISS, yakni bidang kesehatan, penjelajahan, teknologi yang memungkinkan penjelajahan antariksa, riset sains untuk fisika dan kehidupan manusia, serta penelitian untuk ilmu Bumi dan antariksa. (Sumber: National Geographic News)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
KOMENTAR