Rencana Kanada untuk keluar dari Protokol Kyoto ditentang oleh China. Kanada, menurut pihak China, akan memberi "contoh yang tidak baik" jika memang benar melaksanakan rencananya itu. Rencana tersebut dikemukakan Kanada saat Pertemuan Tingkat Tinggi PBB di Durban, Afrika Selatan, yang dimulai sejak 28 November hingga 7 Desember 2011.
Belum ada konfirmasi pasti dari pihak Kanada soal kapan rencana tersebut akan mereka jalankan. Menteri Lingkungan Kanada Peter Kent juga menolak untuk memberi kepastian apakah negaranya akan keluar atau tidak dari Protokol Kyoto. Namun jika memang rencana tersebut benar dilaksanakan, pihak China mengecam dengan menyebut, "akan menyakiti usaha untuk mengatasi masalah perubahan iklim," demikian dilansir harian Xinhua, Rabu, 30 November 2011.
Selain China, negara lain yang ikut mengecam rencana ini adalah beberapa negara di Afrika. Tidak seperti China yang menggunakan corong media nasional untuk menyuarakan kekhawatirannya, negara-negara di Afrika ini menggunakan media iklan. Dimotori oleh aktivis ternama asal Afrika Selatan, Desmond Tutu, mereka menandatangani petisi mengecam Kanada dan diterbitkan melalui iklan di ECO, media harian selama pertemuan di Durban berlangsung.
Iklan tersebut mengingatkan Kanada soal peran mereka saat memberantas politik Apartheid -pemisahan warna kulit- di Afsel pada tahun 1986. "Sekarang saatnya Kanda untuk mencegah perubahan iklim yang akan mempengaruhi jutaan manusia. Daripada mendukung perusahaan minyak multinasional."
Protokol Kyoto digagas sejak Desember 1997 dan sudah diratifikasi oleh 191 negara. Protokol ini berisi kesepakatan bersama negara-negara peratifiikasinya untuk mengatasi pemanasan global. (Sumber: Globalpost)
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR