Ditemukan, Anti Nyamuk dan Kasur Berusia 77 Ribu Tahun
Jumat, 9 Desember 2011 | 11:25 WIB
Sejak jaman purba, manusia ternyata sudah punya kecenderungan membuat tidur nyaman lengkap dengan gangguan anti serangga. Hal ini dapat dibuktikan dengan penemuan kasur dan anti nyamuk tertua yang ditaksir berusia 77 ribu tahun di Afrika Selatan.
Para peneliti yang menemukannya mengklaim menemukan batu yang dilapisi daun dan batang yang dipadatkan. Paling tidak ada tiga lapisan berbeda yang ditemukan di situs Sibudu, Afsel. Batu inilah yang diperkirakan digunakan manusia purba untuk beristirahat sekitar 38 ribu-77 ribu tahun lalu.
'Matras' ini ditemukan dalam kondisi awet yang cukup baik. Lengkap dengan daun dan batang yang sudah menjadi fosil dan dilapisi dengan lapisan daun tipis. Kasur berlapis daun ini ternyata juga mengandung bahan kimia yang bisa digunakan untuk mengusir nyamuk.
"Pemilihan daun ini menandakan jika penduduk yang mendiami Sibudu sudah punya pengetahuan mengenai daun-daunan yang berada di sekitar tempat mereka tinggal. Mereka juga sudah mulai sadar kegunaan medis (dedaunan tersebut)," demikian ujar Profesor Lyn Wadley dari University of the Witwatersrand di Johannesburg, Afsel, Jumat (9/12).
Penemuan ini juga 50 ribu tahun lebih tua dibanding hasil penemuan kasur manusia purba sebelumnya. Hasil analisa dari penemuan terbaru menyebut jika kasur ini berulang kali diperbarui sebelum akhirnya dibakar jika sudah tidak digunakan lagi.
"Mereka membakar kasur yang sudah tidak digunakan, kemungkinan untuk menghilangkan hama," ujar penulis lain dalam penelitian ini Dr Christopher Miller dari University of Tubingen di Jerman. (Sumber: The Daily Mail)
REKOMENDASI HARI INI
Mengapa Warna Merah dan Hijau Identik dengan Perayaan Natal?
KOMENTAR