Angin kencang di sekujur wilayah Indonesia dalam beberapa hari belakangan, diperkirakan merupakan dampak yang ditimbulkan badai Iggy.
Badai ini terbentuk pada hari Kamis (26/1) pukul 07.00 WIB dan berpusat di Samudera Hindia, sekitar 1.000 kilometer arah barat daya Denpasar.
Selama sepekan terakhir, sedikitnya dilaporkan ada ratusan rumah di daerah Tangerang, Banten, hancur akibat puting beliung. Juga puluhan rumah di Banyumas, Jawa Tengah dan Mataram, Nusa Tenggara Barat, porak poranda oleh angin. Sedangkan di Klungkung, Bali, dua buah bangunan suci roboh akibat angin, Jumat (27/1) lalu.
Kecepatan angin di pusat badai di perairan dalam Samudera Hindia dapat melebihi 35 km/jam, bahkan maksimumnya tercatat sampai 75-80 km/jam.
Pengaruh intensitas kecepatan angin tersebut adalah pada gelombang tinggi. Tinggi gelombang di tengah laut bisa mencapai tujuh meter, sedangkan di perairan dekat pantai mencapai empat meter.
Pihak BMKG memperingatkan para nelayan yang biasa melaut di wilayah perairan Samudera Hindia untuk menghentikan seluruh aktivitasnya. "Tinggi gelombang 3,5-7 meter (sudah) berbahaya bagi pelayaran. Oleh karena itu, kami sudah memberikan peringatan," kata Kepala BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo.
Badai berupa siklon tropis ini terjadi akibat terdapat pusat tekanan rendah di perairan utara Australia. Pergerakan badai Iggy menjauhi Indonesia ke Australia Barat. Namun Indonesia kena terjangan bagian ekor (ujung utara) badai yang berada di selatan Indonesia, sehingga terjadi angin kencang di berbagai wilayah.
Badai Iggy pun patut diwaspadai menyebabkan cuaca ekstrem hingga 30 Januari mendatang.
(Sumber: Harian Kompas, Antara News, Republika)
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR