Budaya Tionghoa di Yogyakarta akan dikemas apik dalam sebuah kampung khusus yang bernama Ketandan. Kampung pecinan di Ketandan ini rencananya akan dikelola seperti yang terdapat di Singkawang dan Medan.
"Tahun ini kita akan mengembangkan kampung Ketandan sebagai kampung pecinan dan menjadi salah satu tujuan pariwisata di DIY.Kampung ini diharapkan menjadi ciri khas budaya Tionghoa seperti di Singkawang dan Medan" papar Ketua Umum Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Tri Kirania di Yogyakarta, Senin(30/1).
Tri Kirana menjelaskan, konsep ini telah disetujui oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Ia mengatakan, selama ini kampung Ketandan yang mayoritas adalah etnis China, belum banyak dikenal oleh masyarakat di luar Yogyakarta. Padahal di sana, terdapat bangunan - bangunan tua asli China serta beragam kebudayaan China.
Rencananya, Kampung Ketandan akan diisi dengan berbagai kebudayaan Tionghoa yang diikuti dengan pola kehidupannya. "Nanti akan didirikan toko emas, restoran yang berisi makanan China, dan semua yang menyangkut budaya Tionghoa ," tambahnya.
Walikota Yogyakarta, Hariadi Suyuti mengatakan, kebudayaan Tionghoa di Yogyakarta bisa daya tarik tersendiri pada wisatawan. Dengan kampung Ketandan sebagai titik daerah pecinan, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. "Hadirnya budaya Tionghoa semakin mengkokohkan kebhinekaan di Yogyakarta," tambahnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR