Ecobot
itu akan menggunakan serangga mati, tumbuhan busuk dan pembuangan manusia sebagai tenaga geraknya. "Robot yang menggunakan bahan bakar hayati bisa mendapatkan bahan bakar di mana saja," ungkap mikrobiolog dari Bristol Robotics Laboratory, John Greenman. "Sebab, bahan organik dapat ditemukan di mana saja," tambahnya.Pada tahun 2003, ecobot pertama menggunakan bakteri E. coli sebagai energinya. Dua tahun kemudian, ecobot generasi kedua memanfaatkan mikroba lumpur untuk mengonversi lalat mati, cangkang udang, dan apel busuk menjadi energi gerak.
"Ecobot-III adalah robot yang mengumpulkan makanan dan air dari lingkungan. Mereka melakukan apa yang sudah diprogram, kemudian di penghujung hari mereka akan membuang limbah sisa ke dalam sebuah wadah khusus," jelas roboticis dari British Robotics Laboratory (BRL), Ioannus Ieropoulos.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Lampung, Eni Muslihah |
KOMENTAR