Hampir 500 ekor gajah dibunuh oleh para pemburu asal Sudan dan Chad di taman nasional Kamerun dalam waktu kurang dari 2 bulan terakhir. Keterangan ini diungkapkan oleh juru bicara taman nasional pada AFP, pertengahan pekan ini.
“Sudah sekitar 480 gajah yang mati dibunuh di taman nasional kami,” kata Mathieu Fometa, dari Bouba Ndjida National Park yang ada di kawasan utara Kamerun, dekat dengan perbatasan Chad, di mana gajah-gajah tersebut berkeliaran dengan bebas.
Secara formal, kata Fometa, pihaknya telah menemukan 458 bangkai. “Namun, angka ini bisa lebih besar lagi karena taman nasional ini berukuran 220 ribu hektar dan tidak mudah untuk menjelajah seluruh kawasan taman untuk mendapatkan informasi akurat,” ucapnya. Kamis lalu, reporter AFP menyaksikan 12 bangkai gajah di tiga lokasi di taman tersebut. Menurut sejumlah sumber, beberapa ekor gajah di antaranya mati ditembak di hari itu juga.
“Tetapi, antara Minggu sampai Kamis, tim kami menemukan setidaknya 20 ekor gajah yang mati dibunuh,” kata Fometa yang menyatakan bahwa para pemburu masih berada di kawasan taman nasional. Januari lalu, Fometa juga sempat mengutarakan bahwa para pemburu kemungkinan bisa bermukim di sana selama tiga bulan.
Ironisnya, pemerintah Kamerun belum mengambil langkah-langkah konkret untuk mengamankan taman nasional. Padahal, sebut Celine Sissler-Bienvenu, juru bicara dari International Fund for Animal Welfare (IFAW), para pembunuh itu terdiri dari puluhan pemburu asal Sudan dan Chad yang dilengkapi dengan senapan mesin dan beroperasi secara berkelompok dengan menunggang kuda.
“Tampaknya tak ada yang mampu menghentikan usaha mereka merampas gading gajah yang dimulai sejak pertengahan November di Republik Afrika Tengah, lalu dilanjutkan di Chad di Desember dan bergerak ke Kamerun pada Januari,” ucap Bienvenu.
Pemburuan di taman nasional Kamerun sendiri telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan gading gajah yang diambil dipasarkan ke Asia. IFAW sendiri menyebutkan bahwa banyak anak gajah yatim piatu yang ditemukan ditinggalkan begitu saja setelah orang tua mereka mati ditembak. Konservasionis mengkhawatirkan, anak-anak gajah ini akan segera mati kelaparan dan kehausan. (Sumber: PhysOrg)
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR