Kementerian Kehutanan menetapkan Taman Nasional (TN) Sembilang, Provinsi Sumatra Selatan, sebagai tempat persinggahan burung liar yang bermigrasi. Hal ini diutarakan oleh Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kemenhut, Darori, di Jakarta, Senin (12/3).
Indonesia menjadi negara yang penting bagi jalur migrasi burung karena memiliki lokasi-lokasi strategis sebagai tempat persinggahan kawanan burung. Selain karena letak geografisnya, juga karena Indonesia memiliki banyak kawasan pesisir dengan garis pantai yang panjang.
Migrasi burung global ini, menurut Darori lagi, perlu dilindungi. Sudah 28 jenis burung di antaranya yang terancam punah secara global. Burung-burung yang melintas di wilayah Indonesia bisa mencapai 50 juta burung dari lebih dari sekitar 200 populasi.
Jenis burung yang bermigrasi umumnya bergerak dari belahan bumi utara ke selatan atau sebaliknya. Satwa yang bermigrasi melintasi 22 negara dari Rusia, Alaska, sampai Australia dan Selandia Baru dengan melewati Asia bagian serta bagian tenggara.
Peresmian TN Sembilang sebagai tempat persingahan burung liar bermigrasi akan dilakukan di acara pertemuan East Asian-Australian Flyway Partnership (EAAFP) ke-6 di Palembang pada 19-23 Maret 2012 mendatang.
TN Sembilang memiliki hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar, dan hutan riparian (tepi sungai). Taman nasional yang luas wilayahnya 2.051 km persegi itu adalah juga habitat bagi harimau Sumatra, gajah Asia, tapir Asia, siamang, kucing emas, rusa Sambar, ikan Sembilang, buaya muara, penyu air tawar raksasa, lumba-lumba air tawar, dan berbagai spesies burung.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR