Studi yang dipimpin oleh Profesor Zhen Yu Chen dari Chinese University of Hong Kong itu diungkapkan dalam forum National Meeting of American Chemical Society ke-243 di San Diego, Amerika Serikat.
Dari pengujian mereka semakin terbukti, senyawa capsaicin yang memberikan rasa pedas pada cabai mampu meningkatkan kerja organ jantung.
Zat-zat capsaicinoid dalam capsaicin dapat mengurangi akumulasi kadar kolesterol pada tubuh, dengan meningkatkan kerusakan pada lemak jahat kemudian membuangnya keluar lewat feses. Capsaicinoid memblokir cyclooxygenase-2, suatu gen yang membuat pembuluh arteri berkontraksi dan dapat menghalangi aliran darah ke jantung.
Capsaicinoid pun efektif memicu penurunan lemak di pembuluh darah. Lemak ini dapat mempersempit arteri dan memicu penyakit jantung atau stroke. Kesimpulannya, zat yang tergolong dalam capsaicinoid membantu meningkatkan kerja jantung dan kesehatan pembuluh darah.
Meski demikian, diingatkan Chen, konsumsi cabai yang berlebihan juga tidak direkomendasikan bagi kesehatan para penderita penyakit jantung. Sebab cabai memang bukanlah pengganti dari obat-obatan penyakit jantung yang telah ada saat ini.
"Pada dasarnya diet yang baik adalah diet yang seimbang. Cabai ini mungkin bisa dibilang sebagai suplemennya," imbuh pakar ilmu gizi dan pangan tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR