Tahun lalu, sekitar 1.888 million ton (Mt) gas rumah kaca dikeluarkan oleh 27 negara yang tergabung dalam European Union’s Emissions Trading Scheme (EU ETS), serta Norwegia. Angka itu merupakan penurunan sekitar 2,6 persen dari emisi yang dibuang di tahun 2010 yang mencapai 1.939 Mt. Yang menarik, menurut Thomson Reuters Point Carbon, lembaga pengamat pasar dan penasehat isu energi dan lingkungan, penurunan itu diakibatkan oleh memburuknya ekonomi di penghujung 2011 serta cuaca yang tidak lazim.
Selain itu, emisi yang dibuang oleh Eropa tercatat 114 Mt di bawah ambang maksimal yang ditentukan oleh EU ETS untuk 2011. Ini berarti, batas yang ditentukan oleh lembaga tersebut tidak tercapai untuk ketiga kalinya secara berturut-turut dan enam kali dalam tujuh tahun terakhir serta merupakan indikasi bahwa meski ekonomi Eropa mulai pulih, namun kondisinya belum kembali ke masa pra krisis.
“Perubahan terbesar terjadi di sektor energi dan panas. Sektor ini mengalami penurunan pembuangan emisi antara 41 sampai 1.141 Mt akibat musim dingin yang lebih hangat dan meningkatnya produksi energi terbarukan, khususnya energi angin dan matahari,” kata Yan Qin, Senior Modelling Analyst, Thomson Reuters Point Carbon. “Produksi energi tersebut menutupi dampak emisi dari pembangkit listrik tenaga nuklir yang kini ditutup di Jerman,” ucapnya.
Menurut Marcus Ferdinand, Senior Market Analyst, Thomson Reuters Point Carbon, tahun 2011 sendiri sebenarnya dimulai dengan ekspektasi akan adanya pertumbuhan yang stabil dan pulihnya sebagian besar sektor ekonomi akibat krisis finansial. Terbukti, pada paruh pertama tahun lalu, kondisi cukup menjanjikan dengan indikator ekonomi meraih nilai positif dan level produksi industri terus tumbuh.
“Namun, isu beban utang yang dialami oleh Yunani dan negara-negara Eropa selatan sepanjang paruh kedua 2011, perlambatan pertumbuhan di kawasan Zona Eropa serta munculnya kekhawatiran akan datangnya resesi baru membuat level produksi di sektor industri utama menurun. Ini terlihat dari turunnya angka emisi gas rumah kaca yang dihasilkan,” ucapnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR