Sebagaimana dilansir oleh CBC News Canada (3/4), minggu lalu peneliti sudah mulai menggunakan helikopter untuk melacak populasi beruang kutub di sana. Cara ini dianggap lebih tidak invasif daripada metode sebelumnya.
Lewat udara, penghitungan cenderung mengurangi tekanan bagi binatang-binatang itu. Metode yang umum digunakan untuk pendataan selama ini adalah penandaan dengan proses mark and recapture, di mana peneliti perlu memerangkap (trapping) dan menandai (tagging) beruang kutub.
Otoritas wilayah Northwest Territories, Yukon, dan Alaska yang terkait bergabung menjadi satu tim pantauan udara untuk proyek penghitungan beruang kutub tersebut.
Selain lebih tidak invasif, upaya ini juga memakan waktu lebih sedikit. "Meskipun terlihat (biaya) proyek ini jauh lebih mahal, tetapi hasil perhitungannya juga lebih cepat. Perkiraan waktu, kami bisa melakukannya dalam setahun; sementara penghitungan tahun lalu, dengan cara lama, merupakan pekerjaan yang sangat berat hingga membutuhkan 3-4 tahun untuk menghitung total populasi," tegas Marsha Branigan, Manager Wildlife Management Inuvik Region.
Ia menambahkan, gangguan yang ditimbulkan oleh helikopter kepada beruang memang mungkin tetap ada. Namun, gangguan ini tergolong minim daripada metode tradisional.
Sejauh ini, dikatakan Branigan pula, tim mendapati beberapa indikasi yang menunjukkan perubahan iklim berdampak pada populasi beruang kutub. Branigan baru mengungkap dampaknya pada populasi yang menurun, tanpa memberikan penjelasan lanjut dampak itu.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR