Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo bekerja sama dengan Cita Tenun Indonesia mengadakan pergelaran budaya menyambut musim semi Jepang atau Spring Cultural Event bertajuk Tenun: Handwoven Textiles of Indonesia. Acara yang digelar di Wisma Duta, Tokyo, Jepang mulai 15 Mei 2012 ini menampilkan sejumlah karya busana perancang ternama seperti Sebastian Gunawan dan Priyo Oktaviano.
Sebastian Gunawan menampilkan busana dari tenun Garut, lengkap dengan koleksi untuk anak-anak. Sementara Priyo akan membawa beragam koleksinya yang berbahan tenun Bali. Di samping fashion show, Spring Cultural Event 2012 juga menampilkan pameran tenun dari koleksi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono, dan karya tenun lainnya dari seluruh Indonesia.
Nantinya, di salah satu sudut pameran juga akan ditampilkan tenun ikat Sumba yang telah diusulkan pemerintah Indonesia kepada UNESCO, menjadi warisan budaya tak benda (intangible heritage). Tenun ikat Sumba dipilih karena dianggap mewakili tradisi pertenunan Indonesia.
Kehadiran tenun Sumba dalam pameran tenun ini merupakan dukungan Cita Tenun Indonesia (CTI) terhadap pencalonan tersebut, serta bagi pelestarian tenun Sumba. “Alasan KBRI di Tokyo secara khusus memamerkan tenun ikat Sumba adalah pula dalam kerangka soft diplomacy, agar usulan menjadi warisan budaya tak benda dapat diterima UNESCO,” ungkap Bianca Lutfi, istri Duta Besar Indonesia untuk Jepang, M. Lutfi.
Istri Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda, Hitomi Noda, disebutkan akan hadir sebagai tamu kehormatan bersama istri tokoh-tokoh pejabat negara lainnya.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR