Plastik, kerap digunakan sehari-hari untuk kebutuhan manusia, khususnya perkotaan. Sifatnya yang ringan, ringkas, dan mudah dibawa membuatnya jadi pilihan utama dengan jumlah yang akhirnya membludak.
Indonesia diketahui membuang 4.000 ton sampah plastik per harinya. Dengan penggunaan plastik per orang mencapai 700 kantung per tahun. Di wilayah Muara Angke, Jakarta Utara, sampah plastik yang menumpuk di bibir pantai menyebabkan tercemarnya air laut da berdampak pada kesehatan warga sekitar.
Cara pengurangan sampah plastik bisa dimulai dengan yang paling mudah --mengurangi penggunannya saat berbelanja. Anda bisa menggunakan tas belanja yang bisa dipakai berulang kali.
Hasil riset dari Greeneration Indonesia tahun 2009 menunjukkan fakta bahwa 73 persen masyarakat telah memiliki tas belanja sendiri. Sayangnya, 78 persen dari mereka tidak membawanya saat berbelanja. 63 persen di antaranya karena lupa dan 15 persen karena malas.
Cara edukasi yang berbeda pun dipilih, HEADBAG Mob, yaitu sekelompok orang dengan melakukan long march sambil mengenakan tas belanja pakai ulang di kepala sebagai topeng di kawasan Car Free Day, Sudirman-Thamrin, Jakarta, Minggu (27/5). Topeng ini menjadi simbolisasi ajakan kepada masyarakat untuk tidak lagi melupakan tas belanja mereka di rumah. Selalu membawa kemanapun mereka pergi. Makin bijak dengan secara sukarela menolak kantong plastik atau menghindari penggunaannya secara berlebih.
Dikatakan Verena Puspawardani, Campaign Coordinator, Climate and Energy Programme WWF-Indonesia, acara ini merupakan kampanye Diet Kantong Plastik dari Greenaration Indonesia. "Kami mengajak masyarakat untuk membawa dua kantung plastik tidak terpakai dari rumah. Nanti akan ditukarkan dengan tas belanja polos yang bisa mereka desain sesuka hati," kata Verena, Jumat (25/5).
Ditambahkannya, jika gerakan ini juga jadi shock therapy bagi masyarakat yang masih malas membawa tas belanja, untuk lebih peduli lingkungan. "Penggunaan kantung belanja ke kepala itu menunjukkan komitmen ke diri sendiri jika mereka akan mengurangi penggunaan plastik," ujarnya.
Gerakan massa ini sebelumnya sudah dilakukan di Bandung. Sedangkan untuk Jakarta baru pertama kali dilakukan. Diharapkan gerakan ini bisa menjadi pemicu masyarakat untuk mengubah gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR