Pembangkit listrik tenaga angin merupakan salah satu harapan di antara berbagai pilihan sumber energi terbarukan yang tersedia. Namun, sejauh mana turbin angin memberi manfaat jika dihitung aspek-aspek lain seperti energi untuk memproduksi listrik, menghasilkan dan mentransportasikan material yang diperlukan sampai jumlah energi yang dibutuhkan untuk instalasi, operasi, dan penyebaran?
Dalam sebuah laporan ilmiah di jurnal Environmental Science & Technology, sekelompok peneliti dari ETH Zurich, Empa dan Radboud University, Nijmegen (Belanda) memberikan jawabannya. Kesimpulannya, semakin besar instalasi pembangkit, semakin ramah lingkungan pula listrik yang dihasilkan.
Bukan hanya dari sisi energi yang dihabiskan untuk produksi dibanding dengan energi yang dihasilkan. Tetapi di sisi lain, produsen pembangkit listrik tenaga angin juga akan mendapatkan pengalaman dengan belajar dari sesamanya jika industri pembangkit listrik tenaga angin semakin besar. Mereka akan mampu memperbaiki teknik pembuatan pembangkit listrik dan mengetahui efek teknologi baru untuk jangka panjang.
Menurut Marloes Caduff, ketua tim peneliti, melipatgandakan performa turbin angin tidak secara otomatis mereka akan melipatgandakan energi dan material yang dibutuhkan untuk menghasilkan listrik. Bahkan, dari studi, terungkap bahwa konsumsi energi saat membangun pembangkit listrik tenaga angin skala besar hanya sedikit lebih besar daripada membangun pembangkit listrik tenaga angin skala kecil.
Dari sisi pengalaman yang didapat oleh para produsen dari saling belajar di antara sesamanya, mereka akan mampu mempercepat proses desain dan konstruksi instalasi terbaru. Sebaga contoh, bentuk sirip rotor bisa dengan cepat dioptimalkan agar mampu memaksimalkan angin yang tersedia tanpa perlu memperbesar ukuran menara turbin ataupun kepala generatornya.
Saat ini, para produsen turbin angin bahkan telah mendapatkan manfaat dari saling berbagi pengalaman tersebut. Sebagai gambaran, tahun 1980, ukuran rata-rata diameter rotor turbin angin mencapai 15 meter. Saat ini, sudah banyak rotor di pembangkit listrik tenaga angin yang ukurannya mencapai 150 meter. Misalnya seperti yang tersedia di Alstom Haliade, Prancis.
Meski demikian, sampai sejauh ini, pembangkit listrik tenaga angin juga belum sepenuhnya ramah lingkungan. Sebagai contoh, untuk membangun pembangkit listrik tenaga angin dengan 25 turbin, kita butuh menebang hutan atau mengosongkan area seluas 16 sampai 24 kilometer persegi.
Belum lagi masalah yang dihadapi oleh populasi hewan. Sudah banyak burung-burung dan juga kelelawar yang tewas tertebas sirip-sirip turbin angin.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR